suaramedia.id – Presiden RI Prabowo Subianto kembali melakukan perombakan kabinet atau reshuffle Kabinet Merah Putih pada Senin (8/9). Reshuffle kedua dalam 10 bulan kepemimpinan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka ini terjadi tepat di tanggal 8, angka yang memiliki makna spesial bagi sang presiden.

Related Post
Lima menteri terkena imbas perombakan ini. Mereka adalah Menko Polkam Budi Gunawan, Menkeu Sri Mulyani, Menpora Dito Ariotedjo, Menkop Budi Arie Setiadi, dan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding. Posisi Menkeu kini diisi Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri P2MI oleh Mukhtarudin, dan Menteri Koperasi oleh Ferry Juliantono.

Menariknya, kursi Menko Polkam dan Menpora masih kosong. Mensesneg Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa Presiden Prabowo akan menunjuk pejabat ad interim untuk Menko Polkam, sementara pelantikan pengganti Menpora Dito ditunda karena yang bersangkutan berada di luar kota.
Selain reshuffle kabinet, Prabowo juga melantik Menteri dan Wakil Menteri Haji dan Umrah, M. Irfan Yusuf (Gus Irfan) dan Dahnil Anzar Simanjuntak. Pelantikan ini seiring dengan perubahan nomenklatur dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menjadi Kementerian Haji dan Umrah berdasarkan UU Haji yang baru disahkan.
Terkait angka 8, Prabowo sendiri pernah menceritakan kisah di balik angka tersebut. Angka itu, katanya, bermula dari masa jayanya sebagai prajurit ABRI, dan kini melekat hingga ia menjadi Presiden ke-8 RI. Perjalanan politiknya menuju kursi kepresidenan pun cukup panjang, melewati empat kali kontestasi Pilpres sebelum akhirnya menang di Pilpres 2024 berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka.










Tinggalkan komentar