suaramedia.id – Wali Kota Medan, Bobby Nasution, angkat bicara terkait kontroversi razia kendaraan berpelat BL (Aceh) di Kabupaten Langkat yang menuai kritik pedas. Menanggapi kecaman tersebut, Bobby menyatakan tak gentar dan siap menerima hujatan demi optimalisasi pendapatan daerah (PAD).
Related Post
Bobby menegaskan bahwa razia ini tidak menargetkan daerah tertentu, melainkan menyasar seluruh kendaraan berpelat luar Sumatera Utara yang beroperasi di wilayahnya. Langkah ini diambil untuk memastikan perusahaan yang beroperasi di Sumut berkontribusi pada PAD melalui pembayaran pajak kendaraan bermotor.
"Kalau saya yang dihujat enggak apa-apa. Mau dibilang kita enggak ada duit enggak apa-apa, kekurangan duit enggak apa-apa," ujar Bobby usai acara launching UHC Prioritas, Senin (29/9). Ia juga menginstruksikan seluruh bupati dan wali kota untuk mendata kendaraan perusahaan di wilayah masing-masing.
Bobby mencontohkan kondisi di Labuhanbatu Utara, di mana banyak perkebunan besar beroperasi namun kendaraan mereka merusak jalan provinsi, sementara perbaikannya ditanggung pemerintah Sumut. Ia juga menyoroti bahwa mutasi pelat kendaraan dari luar daerah ke Sumut tidak dikenakan biaya, sehingga ia mempertanyakan alasan perusahaan enggan mendaftarkan kendaraannya di Sumut.
Bobby juga menyinggung bahwa kebijakan serupa telah diterapkan di daerah lain, seperti yang pernah dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi. Ia menegaskan bahwa tujuannya adalah untuk meningkatkan PAD tanpa menambah beban masyarakat dengan pajak baru.
"Perusahaan yang operasinya di Sumut harus pakai pelat BK atau BB. Kalau cuma melintas, silakan. Tapi kalau beroperasi penuh di Sumut, wajib bayar pajaknya di Sumut," tegas Bobby. Ia menambahkan bahwa kebijakan ini merupakan solusi untuk mengatasi keluhan masyarakat terkait infrastruktur yang buruk.
Author: Bayu Nata
jurnalis di Suara Media yang fokus pada isu-isu sosial-politik dan tata kelola pemerintahan daerah. Tulisannya sering menyoroti kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat dan perkembangan dinamika politik di tingkat regional.
Tinggalkan komentar