suaramedia.id – Kalimantan Tengah (Kalteng) membidik target ambisius untuk menghasilkan 400 ribu ton padi pada tahun 2025. Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, menyatakan optimisme ini didasari peningkatan produksi padi yang konsisten dalam beberapa tahun terakhir.
Related Post
Peningkatan produksi ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap program swasembada pangan nasional yang dicanangkan pemerintah. "Tingkat produksi pertanian padi cukup meningkat, dari 2023 panen di rata-rata 330 ribu ton, 2024 mencapai 366 ribu ton, dan target di 2025 mencapai 400 ribu ton," ujar Edy dalam sebuah forum diskusi di Jakarta, Selasa (14/10).
Edy menambahkan, Kalteng telah ditetapkan sebagai salah satu wilayah percepatan pembangunan kawasan swasembada pangan, energi, dan air nasional berdasarkan Inpres nomor 14 tahun 2025. Pemerintah Provinsi Kalteng telah menindaklanjuti rencana tersebut dengan program cetak sawah rakyat seluas 66 ribu hektar dari target 71 ribu hektar. Meskipun terdapat adendum terkait sinkronisasi lahan dengan masyarakat, saat ini program tersebut telah berjalan 25% dan diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap target produksi.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, yang juga hadir dalam acara tersebut, menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung program-program prioritas Presiden Prabowo Subianto, termasuk ketahanan dan swasembada pangan. Tito menyatakan bahwa kepala daerah memiliki kewenangan dan sumber daya yang signifikan untuk mendorong pembangunan di wilayah masing-masing.
"Saya kira peran daerah sangat penting. Karena sekali lagi daerah bupati, gubernur, memiliki power, memiliki kekuasaan, bisa membuat regulasi, ada sumber daya yang sangat berpengaruh untuk daerah masing-masing," kata Tito. Ia menambahkan bahwa keberhasilan pembangunan nasional merupakan akumulasi dari kinerja seluruh daerah di Indonesia.
Author: Bayu Nata
jurnalis di Suara Media yang fokus pada isu-isu sosial-politik dan tata kelola pemerintahan daerah. Tulisannya sering menyoroti kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat dan perkembangan dinamika politik di tingkat regional.
Tinggalkan komentar