suaramedia.id – Bayangkan, menempuh perjalanan 26 kilometer hanya untuk berobat. Itulah kenyataan pahit yang dialami Martin Atuani (49), warga pegunungan Pulau Seram, Maluku. Bukan perjalanan biasa, Martin harus ditandu oleh warga kampungnya selama satu hari penuh dari Desa Kalora menuju Puskesmas Wahai. Minimnya akses jalan raya membuat ambulans tak mampu menjangkau desanya, memaksa warga bergotong royong menggotong Martin yang kondisinya semakin memburuk.

Related Post
Kepala Desa Kalora, Yosef Tamala, menjelaskan evakuasi ini terpaksa dilakukan karena kondisi kesehatan Martin yang terus menurun. Selain kendala akses jalan, keterbatasan tenaga kesehatan di Desa Kalora juga menjadi faktor utama. Peristiwa ini menyoroti betapa sulitnya akses kesehatan di daerah terpencil Indonesia. Perjuangan warga Desa Kalora untuk membawa Martin berobat menjadi gambaran nyata tantangan pelayanan kesehatan di wilayah terisolir. Semoga kisah ini menjadi perhatian serius pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur dan akses kesehatan di seluruh pelosok negeri.











Tinggalkan komentar