suaramedia.id – Banjir yang melanda Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, telah merendam puluhan desa di sembilan kecamatan selama hampir sepekan terakhir. Sungai Barito yang meluap mengakibatkan genangan air setinggi 15 sentimeter hingga dua meter. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Barito Utara, Rizali Hadi, mengungkapkan hal tersebut dari Muara Teweh, Minggu (20/4).

Related Post
Rizali menjelaskan, sebagian besar wilayah terdampak berada di daerah aliran sungai (DAS) Barito. Tim BPBD telah diterjunkan untuk membantu warga dan menyalurkan bantuan darurat. Kecamatan yang terendam meliputi Lahei Barat, Lahei, Teweh Tengah, Teweh Baru, Teweh Selatan, Montallat, Gunung Purei, Teweh Timur, dan Gunung Timang.

Data yang dihimpun suaramedia.id menyebutkan, dampak banjir sangat signifikan. Di Kecamatan Lahei Barat, 11 desa terendam, mengakibatkan 2.675 kepala keluarga (KK) atau 7.626 jiwa terdampak. Lebih dari 1.900 bangunan terendam, termasuk empat fasilitas kesehatan, 15 tempat ibadah, 13 fasilitas pendidikan, dan empat gedung pemerintahan.
Kecamatan Lahei mengalami dampak yang lebih parah dengan 13 desa terendam, mengakibatkan 3.756 KK (9.801 jiwa) terdampak. Lebih dari 900 bangunan terdampak, termasuk lima fasilitas kesehatan, 10 tempat ibadah, 11 fasilitas pendidikan, 18 gedung pemerintahan, serta empat ruas jalan dan jembatan.
Di Kecamatan Teweh Tengah, dua kelurahan dan dua desa terendam, mengakibatkan 3.801 KK (13.637 jiwa) terdampak. Lebih dari 2.200 bangunan terendam, termasuk dua fasilitas kesehatan, dua tempat ibadah, satu fasilitas pendidikan, dan satu gedung pemerintahan. Satu ruas jalan dan jembatan juga terdampak.
Kecamatan Teweh Baru mencatat tujuh desa terendam, mengakibatkan 1.951 KK (7.250 jiwa) terdampak. Lebih dari 1.500 bangunan terendam, termasuk dua fasilitas kesehatan, 21 tempat ibadah, 18 fasilitas pendidikan, satu gedung pemerintahan, dan tiga ruas jalan dan jembatan.
Di Kecamatan Teweh Selatan, empat desa terendam, mengakibatkan 1.138 KK (3.402 jiwa) terdampak dan lebih dari 100 bangunan terendam. Data fasilitas umum di kecamatan ini masih dalam proses pendataan.
Kecamatan Montallat mencatat 10 desa/kelurahan terendam, mengakibatkan 3.677 KK (11.638 jiwa) terdampak dan lebih dari 2.100 bangunan terendam. Tercatat 11 fasilitas kesehatan, 36 tempat ibadah, 30 fasilitas pendidikan, 13 gedung pemerintahan, dan 17 ruas jalan dan jembatan terdampak.
Di Kecamatan Teweh Timur, tujuh desa terendam, mengakibatkan 957 KK (1.684 jiwa) terdampak. Sementara di Kecamatan Gunung Timang, empat desa terendam, mengakibatkan 338 KK (980 jiwa) terdampak. Data fasilitas umum di kedua kecamatan ini masih dalam proses pendataan.
Meskipun belum ada laporan korban jiwa, Rizali mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi kenaikan debit air, terutama di wilayah yang masih diguyur hujan. BPBD terus memantau kondisi di lapangan.
Tinggalkan komentar