SUMENEP | JATIM, suaramedia.id – Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sumenep Suharinomo menyikapi dugaan penyimpangan pembangunan proyek lapangan Sepak Takraw di pulau Sapeken Kabupaten Sumenep yang diserap dari dana APBD senilai Rp. 160 juta dari Dinas Pariwisata Budaya Pamuda Dan Olahraga (Disparbudpora) tahun anggaran 2020.
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional itu minta agar lantai pembangunan lapangan sepak takraw tersebut dibongkar dan dikerjakan ulang lantaran realisasi hasil pekerjaan ketebalan lantai lapangan tersebut diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.
“Saya minta lapangan sepak takraw itu dibongkar dan dikerjakan ulang disesuaikan dengan spektek”, Ucap Suharimomo kepada Suaramedia pada Kamis (22/04/2021).
Suharinomo menyesalkan sikap pihak disparbudpora yang terkesan tutup mata atas penyimpangan proyek pembangunan lapangan sepak takraw di Sapeken.
Padahal menurutnya pekerjaan ketebalan lantai cor rata-rata 2 cm yang seharusnya ketebalan cor itu 5 cm. Sehingga berakibat lantai lapangan retak dan mengelupas sebelum dipakai dan dimanfaatkan oleh masyarakat pulau Sapeken.
“Dalam hal ini Disparbudpora harus bersikap tegas dalam memberikan sangsi terhadap rekanan nakal. Jangan terkesan melindungi jika ada temuan seperti ini. Apakah dengan ditambal sulam lapangan tersebut dianggap selesai tanpa ada sangsi”, Ucap dia.
Suharinomo mengakui kegiatan pengawasan ke kepulauan seringkali terkendala cuaca dan transportasi.
Meski demikian, Ia menghimbau agar Disparbudpora lebih kreatif dan proaktif melaksanakan pengawasan terhadap realisasi anggaran yang dialokasikan untuk kepulauan Kangean dan Sapeken. Terlebih dalam masa pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya tak ada penyimpangan.
“Tidak menutup kemungkinan jika pengawasan lemah, maka pelaksanaan proyek selanjutnya yang akan dialokasikan ke kepulauan oleh Disparbudpora akan seperti itu lagi”, pungkasnya.
( Pewarta: Masurah )
