suaramedia.id – Pemerintah Kabupaten Serang mengambil langkah cepat dengan merelokasi sementara 53 warga atau 19 kepala keluarga yang tinggal di zona merah paparan radiasi Cesium-137 di kawasan Industri Cikande, Banten. Evakuasi ini dilakukan sebagai bagian dari proses dekontaminasi yang dipimpin oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta BAPETEN.

Related Post
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana, menjelaskan bahwa relokasi ini penting untuk memastikan keamanan selama proses pembersihan area yang terpapar radiasi. "Sumber radioaktif akan didekontaminasi. Selama proses ini, warga harus dievakuasi terlebih dahulu. Dekontaminasi tahap pertama di zona merah ini akan dimulai besok," ujarnya, seperti dikutip suaramedia.id – dari Antara.

Pemerintah daerah saat ini tengah berkoordinasi dengan kepolisian dan lembaga terkait untuk menentukan lokasi penampungan sementara. Sempat ada opsi di Korpri, PKPRI, atau Wisma Bhayangkari Polda, namun akhirnya diputuskan untuk memberikan bantuan biaya kos kepada warga di sekitar Cikande. Lokasi baru ini dipilih agar warga tetap mudah mengakses tempat kerja dan sekolah anak-anak mereka.
"Kami ingin mobilisasi mereka tetap mudah, sambil menunggu dekontaminasi selesai," imbuh Zaldi. Warga yang direlokasi tidak diperkenankan membawa barang-barang pribadi seperti pakaian, kasur, atau peralatan rumah tangga. Pemerintah daerah menjamin akan menanggung kebutuhan dasar warga selama masa relokasi.
Untuk menghindari kepanikan, Zaldi enggan menyebutkan nama desa secara spesifik yang terdampak. "Wilayahnya meliputi dua kecamatan. Tapi kalau desanya disebut sekarang, khawatir masyarakat panik karena belum semua mendapat penjelasan yang benar," jelasnya.
Mulai Kamis (16/10), pemerintah bersama KLH, Kemenkes, dan Pemprov Banten akan menggelar kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang bahaya radioaktif bagi warga sekitar. Materi akan disampaikan oleh BRIN dan BAPETEN, dengan pemerintah daerah bertugas memfasilitasi agar lebih mudah dipahami masyarakat. Proses dekontaminasi di wilayah pertama diperkirakan akan berlangsung selama satu bulan.
"KIE akan terus dilakukan karena pengetahuan masyarakat tentang bahaya radioaktif ini penting untuk jangka panjang," tegas Zaldi.
Sejauh ini, sekitar 1.500 warga telah menjalani pemeriksaan kesehatan, dan sembilan orang terdeteksi memiliki paparan zat radioaktif di dalam tubuh. Target selanjutnya adalah memeriksa sekitar 200 ribu penduduk dan pekerja di tiga puskesmas (Cikande, Kibin, dan Bandung) serta dua titik tambahan yang bekerja sama dengan perusahaan untuk mempercepat proses.










Tinggalkan komentar