Tujuh Titik Instalasi Fire Hydrant, Jadi Saksi Bisu Hangusnya 4 Toko di Pasar Tradisional Lenteng

SUMENEP | JATIM, suaramedia.idDivisi Humas Lembaga Independent Pemantau Keuangan (LIPK) Sumenep, Suhardi, ikut prihatin atas insiden kebakaran yang terjadi di pasar tradisional Lenteng pada Jumat (01/04/2022) kemarin.

Insiden kebakaran yang menghanguskan empat toko dipasar lenteng, sebenarnya dapat dikendalikan secara cepat dan tepat jika memanfaatkan fasilitas Fire Hydrant yang sudah tersedia di beberapa titik area pasar.

“Kalau mau menggunakan Hydrant kerjanya itu lebih efektif dalam mengendalikan api dengan cepat hingga pasar tidak sampai mengalami kerugian materiil yang cukup parah”, tutur Suhardi, Minggu (03/04/2022).

Suhardi mengatakan, Hydrant merupakan fasilitas publik yang mestinya harus dirawat dan dipastikan dapat berfungsi saat terjadi insiden kebakaran pasar.

Dengan memiliki Hydrant sebagai sistem Proteksi kebakaran, mestinya pasar tidak perlu lagi tergantung pada pemadam kebakaran.

“Fasilitas kebutuhan pasar sebenarnya sudah memadai, sekarang tinggal dinasnya bisa tidak mengaplikasikan Fasilitas itu”, Kata Suhardi.

Dirinya juga mengapresiasi atas sigap Bupati Sumenep Ach. Fauzi dengan meninjau langsung ke lokasi kebakaran yang menghanguskan empat toko di pasar lenteng tersebut.

“Kami mengapresiasi atas sikap bupati yang secara langsung turun untuk memantau kondisi pasar”, tutur Suhardi.

Meski demikian lanjut suhardi, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Sumenep, mestinya dapat mengimbangi visi dan misi Bupati.

Demi terjaminnya stabilitas keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat Sumenep, khususnya bagi masyarakat pengguna pasar.

Suhardi menyarankan, agar Dinas terkait tidak hanya fokus kepada tata cara sistem pengelolaan pendapatan pasar saja.  Stabilitas kebersihan, Kenyamanan dan keamanan itu menurutnya jauh lebih penting.

“Kami harap Fasilitas yang ada bisa di operasikan agar dapat dimanfaatkan, untuk apa menganggarkan kalau hanya dipajang sampai Hydrant tertutup sama rumput seperti itu”, pungkas Suhardi.

Baca Juga..!  Batik Pring Sedapur Magetan Ikut Ramaikan Galeri Batik Bosbow

Di hari yang sama, Penanggungjawab (Penjab) pasar tradisional Lenteng, Encung membenarkan atas insiden kebakaran yang mengakibatkan hangusnya empat toko di pasar tersebut.

Encung menerangkan, api dapat dipadamkan oleh Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sumenep dengan menggunakan tiga mobil pemadam kebakaran.

Diakui oleh Encung, bahwa selama proses pemadaman si jago merah tidak menggunakan fasilitas Hydrant.

“Posisi Hydrant  saat itu gelap, dan belum ada kesiapan”, Ujar Encung dengan singkat.

(Pewarta : Mas)

Facebook Comments