suaramedia.id – Tim SAR gabungan berhasil mendeteksi objek di kedalaman 40-50 meter perairan Selat Bali, Sabtu (5/7). Objek tersebut sangat kuat diduga sebagai bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam pada Rabu (2/7) lalu. Penemuan ini berdasarkan citra sonar dari Dinas Navigasi Kementerian Perhubungan.

Related Post
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, menyatakan bahwa objek tersebut memiliki dimensi yang konsisten dengan ukuran KMP Tunu Pratama Jaya. "Dari data yang kami peroleh, bentuk dan ukuran objek bawah laut ini hampir identik dengan KMP Tunu Pratama Jaya," ujar Ribut dalam keterangannya di Banyuwangi, Jawa Timur.

Menariknya, lokasi penemuan objek ini bergeser sekitar 1-2 mil laut ke utara dari posisi terakhir kapal tercatat (LKP). Hal ini berbeda dengan arah arus yang membawa sebagian korban ke selatan. "Pergeseran ini cukup signifikan dan menjadi poin penting dalam investigasi," tambah Ribut.
Meskipun bukti visual sudah cukup kuat, Ribut menekankan bahwa temuan ini masih perlu diverifikasi. KRI Fanildo, kapal perang TNI AL yang dilengkapi teknologi canggih, telah dikerahkan ke lokasi untuk memastikan identitas objek tersebut.
Hingga Sabtu petang, dari 65 penumpang dan awak kapal, 36 orang telah ditemukan. Enam di antaranya meninggal dunia, sementara 30 lainnya selamat. Pencarian 29 orang lainnya masih terus dilakukan, namun dalam dua hari terakhir belum ada penambahan korban yang ditemukan, baik selamat maupun meninggal. KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, sekitar pukul 23.35 WIB. Posisi terakhir kapal terdeteksi di koordinat 8° 9’32.35"S 114°25’6.38". Proses identifikasi dan evakuasi bangkai kapal masih terus berlangsung.
Tinggalkan komentar