Dimasa Pandemi Pengobatan Alternatif Telapak Petir Tutup tapi Tetap Perduli

BEKASI | JABAR, suaramedia.id – Wabah Pandemi COVID-19 sejak merebak pada bulan Maret lalu di Indonesia, banyak menorehkan kisah. Hampir semua sektor goncang akibat peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Namun hal tersebut tidak lebih karena pemerintah berkeinginan untuk melindungi warganya dari bahaya virus yang memang belum ada obatnya tersebut.

PSBB ataupun Physical distance (jaga jarak) adalah salah satu peraturan pemerintahan. hal ini yang membuat pengobatan alternatif “Telapak Petir” yang dipimpin oleh Sutejo Prasetyo menutup sementara praktiknya.

Pengobatan alternatif Telapak Petir beralamatkan di jalan Kodau GG. Langgar No. 99, Jatimekar, Jatiasih, Bekasi Barat, Jabar, tampak sepi saat kami dari Tim media, mencoba melihat suasana tempat tersebut.

Sutejo Prasetyo atau biasa dipanggil dengan pak Tejo menuturkan, ” iya kami mulai menutup pengobatan kami sejak adanya peraturan PSBB atau physical distance yang diterapkan oleh pemerintah, berarti sudah hampir lebih dari tiga bulan kami menutupnya, “terang Tejo.

“Memang banyak pasien yang menanyakan kapan kami akan buka praktek kembali, ….ya yang namanya pengobatan ini bersifat sosial karena kami tidak pernah menarifkan (suka rela), pastinya mereka yang berkeinginan sehat sangat berharap kita segera buka kembali pengobatan alternatif ini, tapi kita juga harus patuh dengan himbauan pemerintah untuk jaga jarak atau tidak berkerumun, yang saya takutkan bila nanti dibuka praktek pengobatan ini, pasien biasanya kan banyak dan bergerombol, nah itu kan gak boleh dimasa pandemi ini, “tutur Tejo.

Dengan terpaksa berat hati, kami menutup mengobatan ini hingga pandemi covid- 19 ini hilang dan kita bisa dinyatakan aman bisa berkumpul- kumpul kembali.

Tidak adanya pasien berarti tidak adanya pekerjaan yang dilakukan oleh anak buah saya yang berjumlah 7 orang, walau mereka tidak bekerja insha Allah saya tetap memperhatikan mereka, walau hanya separuh gaji yang mereka terima. pun ada pasien, seringnya saya malah suka nombok untuk menggaji anak buah saya…, karena saya tidak mengandalkan dari hasil pengobatan, “terang Tejo kembali.

Baca Juga..!  Layak Dikunjungi, Kawah Ratu Gunung Halimun Salak Punya Daya Tarik Tersendiri

Dimasa pandemi ini pengobatan alternatif Telapak Petir pimpinan Sutejo Prasetyo sudah 2 kali memberikan bansos kepada warga disekitar lingkungan mereka. Pertama mereka membuat 1.500 paket sembako yang diberikan saat bulan Ramadhan, dan kedua kalinya kemarin pada (6/6) sebanyak 1.000 paket sembako.

Tejo berharap apa yang Ia beri dapat meringankan beban warga saat pandemi masih mewabah, dan harapannya agar warga bisa mematuhi peraturan dari pemerintah supaya tali rantai penyebaran virus COVID-19 segera putus dan kita bisa kembali hidup normal, tutupnya

(Iyan)

Facebook Comments