suaramedia.id – Kabar duka menyelimuti sebuah keluarga di Langkat, Sumatera Utara. Argo Prasetyo (25), seorang pria yang merantau ke Kamboja demi mencari nafkah, ditemukan tewas mengenaskan di dekat perbatasan Vietnam-Kamboja. Ega Prasetya (22), adik korban, mengungkapkan bahwa jenazah kakaknya ditemukan dengan luka-luka di sekujur tubuh.

Related Post
Ega menceritakan, Argo pergi dari rumah pada April 2024 tanpa pamit. Keluarga baru mengetahui keberadaannya di Kamboja dua hari kemudian. Sempat berkomunikasi singkat, Argo mengaku bekerja di sebuah restoran. Namun, komunikasi terputus pada Juli 2025.

Keluarga terkejut saat menerima pesan Telegram pada 30 September 2025 yang mengabarkan Argo telah meninggal dunia. Sebuah video yang diterima Ega menunjukkan Argo tergeletak di dekat tumpukan sampah dengan kondisi kritis.
"Saya lihat ciri-cirinya sama dengan Abang saya. Wajahnya penuh lebam, tubuhnya juga kurus," ujar Ega.
Keluarga menduga Argo menjadi korban penganiayaan sebelum meninggal. Belakangan diketahui, Argo bekerja di sebuah perusahaan bernama Junyi yang diduga terlibat dalam aktivitas penipuan daring atau scamming.
Kini, keluarga hanya berharap jenazah Argo dapat dipulangkan ke Indonesia untuk dimakamkan dengan layak. Proses pemulangan terkendala biaya dan administrasi lintas negara. Keluarga telah meminta bantuan kepada KBRI Phnom Penh dan Pemerintah Kabupaten Langkat.
Staf Perlindungan BP3MI Sumut, Mianhot Pandiangan, membenarkan laporan keluarga Argo. Pihaknya masih menunggu tindak lanjut dari KBRI Phnom Penh.
"Kita tunggu kabar dari pihak KBRI. Kita harap perusahaan yang mempekerjakan korban tetap bertanggungjawab," kata Mianhot.










Tinggalkan komentar