Taddabur Qur,an Kajian Jum’at Bersama Ustad Ridwan, Lc

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ( QS. Ar Ruum 41 )

TANGERANG | BANTEN, suaramedia.id – Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). 

Saudaraku seiman, kondisi yang sedang kita hadapi berupa kehancuran alam, banyaknya wabah penyakit, musibah banjir dan yang lainnya, tidak lain dan tidak bukan hanyalah merupakan hasil dari perbuatan kita. Bencana demi bencana merupakan buah dari dosa dosa manusia kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ayat di atas sangat jelas mengatakan hal demikian. Kondisi yang kita hadapi saat ini merupakan perbuatan atau amal kita kemarin atau selama ini.

Di ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta’ala mempertegas hal ini dengan firman-Nya:

(وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ)

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuraa: 30)

Abul Aliyah mengatakan bahwa barang siapa yang berbuat durhaka kepada Allah di bumi, berarti dia telah berbuat kerusakan di bumi, karena terpeliharanya kelestarian bumi dan langit adalah dengan ketaatan. Karena itu, disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud yang bunyinya:

“لَحَدٌّ يُقَامُ فِي الْأَرْضِ أَحَبُّ إِلَى أَهْلِهَا مِنْ أَنْ يُمْطَرُوا أَرْبَعِينَ صَبَاحًا”

Sesungguhnya suatu hukuman had yang ditegakkan di bumi lebih disukai oleh para penghuninya daripada mereka mendapat hujan selama empat puluh hari. (HR. An Nasai dan Ibnu Majah)

Baca Juga..!  Dr. Nurdin : Pasca Libur Idulfitri, Pelayanan Tancap Gas Lagi

Ali bin Abi Tholib Radhiyallahu ‘anhu mengatakan:

مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ

“Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat.” (Al Jawabul Kaafi)

Ibnu Qoyyim Al Jauziyah Rahimahullah Ta’ala mengatakan, “Di antara akibat dari berbuat dosa adalah menghilangkan nikmat dan akibat dosa adalah mendatangkan bencana (musibah). Oleh karena itu, hilangnya suatu nikmat dari seorang hamba adalah karena dosa. Begitu pula datangnya berbagai musibah juga disebabkan oleh dosa.” (Al Jawabul Kaafi)

Ibnu Rajab al Hambali Rahimahullah Ta’ala mengatakan, “Tidaklah disandarkan suatu keburukan melainkan pada dosa, karena semua musibah/keburukan, itu semua disebabkan oleh dosa” (Lathoif Ma’arif)

Maka saudaraku yang budiman, sudah sepatutnya setiap kita merenungkan hal ini. Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa setiap musibah yang menimpa kita dan datang menghampiri negeri ini, itu semua disebabkan karena dosa dan maksiat yang kita perbuat. Betapa banyak dosa dan kesyirikan merajalela di mana-mana. Begitu juga banyak kaum muslimin gemar melakukan dosa besar. Kita dapat melihat bahwa masih banyak di sekitar kita yang shalatnya bolog-bolong, bahkan meninggalkannya sama sekali. Padahal para ulama telah sepakat, sebagaimana dikatakan oleh Ibnul Qoyyim, bahwa meninggalkan shalat termasuk dosa besar, begitu juga dosa besar yang lainnya yaitu berjudi dan minum minuman keras. Na’udzu billah min dzalik.

Begitu juga perzinaan semakin merajalela di akhir-akhir zaman ini. Itulah berbagai dosa dan maksiat yang seringkali diterjang. Itu semua mengakibatkan berbagai nikmat lenyap dan musibah tidak kunjung hilang.

Maka saudaraku seiman, agar berbagai nikmat tidak lenyap, agar terlepas dari berbagai bencana dan musibah yang tidak kunjung hilang, hendaklah setiap hamba memperbanyak taubat yang nashuh (yang sesungguhnya). Karena  dengan beralih kepada ketaatan dan amal sholeh, musibah tersebut akan hilang dan berbagai nikmat pun akan datang menghampiri.

Baca Juga..!  Muhammad Rizal DPR RI Mengajak Masyarakat Tangsel Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

ذَلِكَ بِأَنَّ اللّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَى قَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمْ وَأَنَّ اللّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu ni’mat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri , dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Anfaal: 53)

إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar Ro’du: 11)
 
Mari kita sama-sama kembali kepada ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bertaubat kepada-Nya dengan sebenar benar taubat, kembali menghidupkan sunnah sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. In syaa Allah dengan demikian akan terangkatlah bencana dari negeri kita tercinta.

(Yan)

Facebook Comments