Depok | Jabar, suaramedia.id – Beras bantuan Presiden tahun anggaran 2020 atau awal mula Covid-19 mewabah yang semestinya diterima oleh masyarakat Indonesia, ini yang terjadi malah dipendam oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dan akhirnya jadi mubazir.
Setelah melakukan penggalian selama 3 hari menggunakan Exavator, akhirnya ditemukan tumpukan beras pada kedalaman kurang lebih 1 meter dari permukaan tanah sesuai dengan petunjuk sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya, Jumat, 29 Juli 2022.
Sesuai dengan yang terlihat fisik karung ada tulisan wilayah yang mendapatkan Beras Banpres tersebut yakni, Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB dan Sulawesi masuk dalam wilayah 1 (satu), Sumatera (Non Lampung), Sumsel, NTT dan Kalimantan (wilayah 2), serta Maluku dan Papua (masuk wilayah 3).
Ditemui di lokasi, HM. Rudi Samin pemilik tanah di jalan Tugu kelurahan Tirtajaya kecamatan Sukmajaya kota Depok mengatakan, saya akan menempuh jalur hukum, karna pihak sudah menggunakan tanah saya untuk mengubur sembako ini. tegasnya.
Lanjut Rudi, pihak JNE sudah menggunakan tanah saya sebagai tempat parkir armadanya tanpa seijin saya, ini ditambah lagi JNE mengubur beras Banpres di tanah milik saya tanpa ijin dari saya juga. terangnya.
Dikatakan Rudi, beras Banpres ini awalnya disimpan di Gudang JNE Pusat, kemudian pada tahun 2020 itu dicari oleh KPK, beras ini lanjut Rudi, dibawa kesini dan dikubur di tanah saya ini, pungkas Rudi Samin.
(Iyan)
