suaramedia.id – Anggota Komisi IX DPR, Nurhadi, mendesak evaluasi menyeluruh program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul kasus keracunan massal puluhan siswa di Cianjur, Jawa Barat. Menurutnya, kejadian ini bukan yang pertama, dan berulang kali terjadi di berbagai daerah. Alih-alih meningkatkan gizi, program MBG justru mengancam kesehatan anak-anak.

Related Post
"Ini alarm keras bagi semua pihak, terutama Badan Gizi Nasional (BGN)," tegas Nurhadi dalam keterangannya, Rabu (23/4). Ia menekankan perlunya evaluasi komprehensif, mulai dari bahan baku, distribusi, hingga pengawasan keamanan pangan.

Politisi Partai NasDem ini menyatakan Komisi IX DPR akan meminta penjelasan resmi dari BGN dan mendorong audit menyeluruh terhadap vendor penyedia MBG di seluruh Indonesia. Ia menegaskan pentingnya sanksi tegas bagi penyedia yang terbukti melanggar prosedur.
"Kami akan dorong audit menyeluruh, termasuk penguatan standar higiene dan sanitasi pangan. Jika ada kelalaian atau pelanggaran, harus ada sanksi tegas dan transparan," tegas anggota DPR Dapil Jawa Timur IX tersebut. Komisi IX, lanjut Nurhadi, tetap berkomitmen pada program peningkatan gizi, namun dengan pelaksanaan yang aman dan bertanggung jawab.
Kasus keracunan makanan tak hanya terjadi di Cianjur. Hampir seratus warga di Cianjur juga keracunan usai menyantap hidangan hajatan. Pemkab Cianjur menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan memberikan pelayanan kesehatan maksimal bagi korban. Polisi juga turun tangan menyelidiki kasus keracunan MBG di Cianjur.
Kasus serupa juga terjadi di Sukoharjo, Jawa Tengah, dan Nunukan Selatan, Kalimantan Utara, bahkan ditemukan menu ikan tongkol berulat dalam program MBG. Dugaan keracunan MBG juga dilaporkan terjadi di Bombana, Sulawesi Tenggara. Serangkaian kejadian ini menjadi bukti perlunya tindakan tegas dan evaluasi menyeluruh program MBG.
Tinggalkan komentar