TANGERANG | BANTEN, suarmedia.id – Viralnya keberadaan kebun bunga matahari yang terletak di Gg. Makam, Kampung Pakojan, Kelurahan Pakojan, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang akhir-akhir ini di beberapa media sosial, seperti. Grup Whatsapp, Facebook, dan Instagram, mungkin mendorong rasa penasaran bagi sebagian kalangan.
Khususnya, bagi orang-orang yang memang sering mengunjungi tempat-tempat indah, eksotis, dan menawan. Ya, sekedar untuk datang mengetahui, berlibur, atau hanya berswafoto dalam momentum itu.
Dengan area seluas kurang lebih 2000 meter persegi, kini suasana kebun bunga matahari tersebut hampir setiap harinya, tampak ramai dikunjungi hampir seluruh lapisan warga masyarakat, baik dari. Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) terlebih pada hari libur kantor maupun libur sekolah.
Pantauan di lapangan, Kamis (10/1/18) sejak siang hingga sore hari, para pengunjung mulai dari anak, remaja, bahkan orang tua. Terlihat mendatangi area yang dulunya hanya berupa sawah pada umumnya. Dan, kebanyakan dari mereka itu pun hanya sebatas ingin mengetahui karena didorong rasa penasaran. Selebihnya, mereka juga hanya sekedar berswafoto dengan suasana kebun bunga matahari.
Seperti salah seorang pengunjung, Juriah mengatakan, selain untuk menghilangkan rasa keingintahuan. Kedatangan dia dan beberapa temannya juga tidak lain, hanya sebatas untuk mengabadikan gambar dengan berlatar belakang kebun bunga matahari yang sedang mekar tersebut.
“Saya sama teman-teman sehabis pulang ngantor, sengaja datang ke tempat ini karena penasaran, apalagi pas kebetulan kebun bunga mataharinya sedang bagus dan berkembang, jadi sekalian bisa buat foto-foto,” ujar perempuan warga Kelurahan Panunggangan barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang yang akrab disapa Juju itu.
Lebih lanjut, Juju mengutarakan, bahwa kebun bunga yang berada di Kota Tangerang itupun bila perlu tetap dilestarikan, sebab bisa saja nantinya di samping memiliki nilai ekonomis, juga dapat menjadi alternatif objek rekreasi warga masyarakat yang jaraknya cukup dekat.
“Ya, tempat ini sepertinya lumayan bagus, apalagi kalau terus dikembangkan, saya rasa selain memiliki nilai ekonomis karena tangkai-tangkai bunganya yang bisa dijual, nantinya tempat ini juga bisa dijadikan alternatif bagi warga atau masyarakat yang ingin berekreasi, ke tempat yang mudah dijangkau,” ungkap Juju yang juga merupakan salah seorang staf di Kelurahan Panunggangan Barat tersebut.
Hal yang hampir senada, pun diutaraka pengunjung yang berasal dari Kalideres Jakarta Barat, Rifa’i berujar, kebun matahari yang sudah ada itu hendaknya dapat dikembangkan agar lebih dapat menarik minat warga masyarakat, dengan ada sarana dan prasarana penunjang lainnya.
“Saya dari Kalideres, sengaja kesini sekalian mampir barusan habis nganterin penumpang yang gak jauh dari tempat ini, kalau menurut saya kebun bunga matahari ini sudah bagus. Sayangnya belum ada fasilitas yang lainnya, seperti warung dan wc umum. Ya, kalau bisa diadain lebih bagus !,” imbuhnya.
Sementara, si empunya kebun Masari yang akrab disapa Bapak Aben menceritakan. Awal mula kebun bunga matahari itu, merupakan persawahan yang hanya ditanami jenis tanaman ladang. Namun, seiring waktu dirinya mencoba merubah menjadi kebun bunga, dan kini kebun tersebut menjadi tempat yang diminati warga.
“Tadinya, tempat ini cuma sawah yang ditanami kacang panjang, timun suri, cabe sama sayur-sayuran, terus saya coba tanamin kembang matahari, kebetulan juga ada pengepulnya buat bawa ke rawa belong, gak disangka pas bunganya tumbuh banyak warga yang datang ketempat ini, belum lama juga ada pejabat dari Serang Banten kesini, ” ungkap pria (63) yang mempunyai 12 cucu itu.
Pewarta : (Kosasih Hibatullah Abrar)
