suaramedia.id – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengumumkan terobosan baru dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025. Skema murur dan tanazul akan diterapkan untuk mengatasi sejumlah kendala yang selama ini dialami jemaah. Inovasi ini diklaim mampu memberikan kenyamanan ekstra bagi para lansia dan jemaah lainnya.

Related Post
Nasaruddin menjelaskan, skema murur memberikan fleksibilitas bagi jemaah untuk tidak wajib bermalam di Muzdalifah. "Murur ini nomenklatur baru. Tradisi bermalam di Muzdalifah yang kerap dihadapkan pada masalah kesulitan mencari bus, kegelapan, dan kepadatan, kini bisa diatasi dengan bermalam di dalam bus," ujarnya saat ditemui di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, seperti dilansir suaramedia.id. Hal ini, menurutnya, dianalogikan sebagai mabit di Muzdalifah dan dibolehkan secara fikih, terutama bagi jemaah lansia.

Sementara itu, skema tanazul menawarkan alternatif menginap di hotel bagi jemaah yang biasanya menginap di tenda Mina. "Tanazul berarti jemaah tidak lagi diwajibkan menginap di tenda Mina. Mereka bisa memilih menginap di hotel, terutama bagi mereka yang jaraknya lebih dekat ke hotel daripada ke tenda," terang Nasaruddin. Sebanyak 40 ribu kuota disediakan untuk skema ini, dengan prioritas diberikan kepada jemaah tertentu. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan efisiensi pelaksanaan ibadah haji.
Tinggalkan komentar