JATIM | SUMENEP, suaramedia.id – Demonstrasi kembali terjadi didepan kantor Bupati Sumenep. Kali ini, Komunitas Pemuda Anti Korupsi (Kompak) Kabupaten Sumenep menilai bahwa dimasa pandemi Covid -19 pemerintah malah mengangarkan Mobdin (mobil dinas) hingga Rp. 1.7.M. 08/10/2021.
Dalam aksi ini, para demonstran meminta dan menuntut agar pemerintah menghentikan rencana anggaran tersebut dengan rincian Rp. 1.2 M untuk pengadaan mobil dinas dan biaya perawatan sebesar Rp. 500 juta.
Para peserta kali ini menolak dan meminta pemerintah untuk berfikir ulang, agar rencana pengadaan mobil dinas tersebut untuk digagalkan secara mutlak.
Dari hasil pantauan wartawan suaramedia.id dilapangan salah satu peserta terkait persoalan tersebut dengan sangat lantang dan ber api – api mengatakan “Pemerintah haruslah punya hati nurani, masa dimasa pandemi Covid – 19 Pemkab Sumenep Harus membelikan mobil mewah untuk bupati” tegasnya.
“Saya rasa di situasi saat ini sangatlah tidak penting, mengingat masyarakat sumenep sangatlah kesulitan ekonomi, malah pemerintah sebaliknya berpesta pora dengan menganggarkan Rp. 1.7 M Hanya untuk membeli mobil” ucapnya.
“Jika hal itu masih dilanjutkan, bagaimana dengan nasib rakyat sumenep yang sangat kewalahan melewati masa paceklik ini“ lanjutnya.
Bahkan, massa menilai sangatlah tidak sesuai dan pantas slogan bismillah melayani hanya menjadi slogan semata.
“Kalau begitu slogan tersebut mempunyai maksud, rakyat harus melayani bupati. Bukan bupati dalam hal ini pemerintah melayani masyarakat,” ujarnya.
Dari beberapa poster bertuliskan bismillah melayani bukan untuk rakyat justru melayani bupati, rakyat sengsara karena pandemi bupati berpesta pora diatas tangisan rakyat, gagalkan mobdin 1,7 M .
Sementara banyak kalangan menilai pemerintah seakan buta dan tuli, akan kesengsaraan masyarakat miskin, dimana cari uang sekarang dimakan sekarang.
Pewarta – A. Juhri
Editor : Alle Gege
