suaramedia.id – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tak main-main. Ia melayangkan ancaman tegas kepada perusahaan tambang yang terbukti merusak lingkungan dan merugikan masyarakat. Ancaman pencabutan izin mengemuka setelah sidak aktivitas penambangan di Kabupaten Subang, Jumat (18/4). Sidak tersebut mengungkap fakta mengejutkan: kendaraan pengangkut tambang overload hingga 30 ton, jauh melebihi batas yang diizinkan.
Related Post
Kondisi ini, menurut Dedi, tak hanya merusak infrastruktur jalan, tetapi juga menimbulkan kerugian ekonomi bagi masyarakat sekitar. "Aktivitas yang merusak lingkungan dan merugikan masyarakat tak bisa dibiarkan. Izinnya harus dicabut!" tegas Dedi dalam rilis yang diterima suaramedia.id.
Langkah konkrit pun segera diambil. Dedi menginstruksikan pencabutan izin tambang yang melanggar aturan. Evaluasi menyeluruh terhadap seluruh izin tambang di Jawa Barat akan dilakukan, melibatkan Dinas ESDM, DPMPTSP, Satpol PP, dan DBMPR. DBMPR ditugaskan menghitung kerugian akibat kerusakan infrastruktur jalan. Pemprov Jabar, kata Dedi, berkomitmen menegakkan aturan, menjaga lingkungan, dan melindungi masyarakat.
Sebelumnya, Dedi telah menyoroti maraknya tambang liar di Jabar, mencapai lebih dari 200 lokasi, akibat alih fungsi lahan hutan. Ia bahkan menyinggung praktik alih fungsi lahan di kawasan Puncak, Bogor, dan memperingatkan PTPN agar tak lagi mengalihfungsikan lahan perkebunan. Dedi menegaskan akan mengambil alih lahan perkebunan yang dialihfungsikan untuk kepentingan di luar perkebunan. Pernyataan ini menunjukkan keseriusan Dedi dalam memberantas praktik tambang yang merusak dan mengedepankan kepentingan masyarakat.
Tinggalkan komentar