Akses Jalan Sempit, Sampah dan Bau Tak Sedap Plus Minim Germo Warga Minta DLHK Kabupaten Tangerang Peka

TANGERANG | BANTEN, suaramedia.id – Padatnya penduduk, tak terlepas dengan masalah sampah. Seperti dikampung Bubulak Cina Rt 02/04 tepatnya berdekatan dengan Kantor Kelurahan Pakuhaji, kesadaran masyarakatnya masih membuang sampah pada sembarang tempat, sehingga sampah menumpuk dan membuat aroma tak sedap.

Minimnya gerobak motor (Germo) dan akses jalan yang sempit membuat Truck pengangkut sampah tak bisa masuk ke tempat pembuangan sampah sementara itu pun menjadi kendala.

Adanya gundukan sampah yang dibuang sembarangan di tempat itu oleh warga sekitar, para ketua RT pun setempat, berupaya mencari solusi, namun belum mendapatkan titik terang untuk pengangkutan atau pembuatan penampungan sampah sementara lantaran terbentur lahan.

Disisi lain, tumpukan sampah yang mengeluarkan aroma tidak sedap, juga didominasi oleh kerumunan lalat, membuat pengguna jalan tidak nyaman ketika melintas dilokasi tersebut.

Kondisi seperti itu, menurut salah seorang warga kampung Bubulak Cina Rt 02/04 Kelurahan Pakuhaji yang minta jati dirinya disembunyikan, mengatakan “sudah berlangsung lama bahkan tahunan, kami berharap dinas persampahan peka keluhan warga,” ungkapnya kepada suaramedia.id Selasa (23/3/2021)

Dihari yang sama ketika disambangi suaramedia.id, Lurah Pakuhaji Suyatno membenarkan adanya tumpukan sampah tersebut bahkan sudah banyak warga masyarakatnya yang mengeluh seraya menyampaikan agar sampah-sampah di tempat itu minimal di angkut seminggu sekali.

“Kami juga sudah melayangkan surat permohonan pengangkutan sampah ke pihak Kecamatan, namun hingga saat ini belum terealisasi,” ungkap Suyatno.

Disisi lain, kata Suyatno, pihaknya pun berkeinginan mengajukan pengadaan 2 (dua) unit Gerobak motor (Germo) untuk pengangkut sampah, karena menurutnya bila menggunakan Armada Truk sampah terbentur dengan akses jalan yang kurang memadai, lantaran jalan untuk meneju lokasi tersebut hanya berukuran lebar kurang labih 2,5 meter, jadi ketika ada kendaraan lain yang melintas tidak bisa lewat dan solusianya harus diangkut dengan germo.

Baca Juga..!  Hore!! 1.368 PPPK Sudah Terima SK

Menurut Suyatno, bahwa di Kecamatan Pakuhaji hanya ada 1 (satu) unit mobil armada pengangkut sampah, sedangkan di wilayah Pakuhaji terdapat 13 Desa dan 1 Kelurahan, hal ini juga yang menjadi hambatan pengangkutan sampah.

“Kami juga berharap agar masyarakat memahami secara bersama, bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggungjawab bersama. Untuk itu ia menghimbau jangan lagi membuang sampah dilokasi sembarangan, dan saya mohon kepada UPT dan Dinas Lingkungan Hidup, agar bersinergi serta membantu untuk mengalokasikan pengadaan gerobak motor,” harap Suyatno.

Menanggapi hal yang sama, Camat Pakuhaji H. Asmawi mengatakan kaitan masalah sampah dilokasi tersebut, pihaknya sangat merespon keluh kesah dan keinginan warga masyarakat sekaligus berupaya agar sampah tersebut segera dapat diatasi.

“Khusus untuk titik-titik lokasi sampah yang cukup tinggi volumenya, kita selalu berkordinasi dengan pihak Kelurahan, kendala nya hanya akses jalan yang tidak memadai, sehingga bila menggunakan Armada Truck Sampah tidak bisa masuk, maka untuk sementara pihak Kecamatan sudah menyediakan gerobak sampah, karena, bila dibiarkan sampah akan semakin menumpuk dan menimbulkan bau tak sedap” kata H. Asmawi.

Dirinya juga sudah menghimbau kepada pihak Kelurahan, jika masalah ini tidak segera ditangani. Paling tidak seminggu sekali ada upaya bersama untuk mengakut tumpukan sampah dengan geremo yang tersedia.

“Saya tidak bisa menyalahkan, karena kurangnya Armada Truck sampah, sementara volume sampah disatu titik terkadang tidak terakomodir, sehingga waktu untuk pengangkutan sampah, di Desa lain, tidak tercover sekaligus karena armada hanya 1 unit. Namun pengangkutan harus tetap berjalan, bahkan beberapa waktu lalu, sampah didepan Polsek sudah kita bersihkan semua, kemudian sampah yang menumpuk di saluran kali sekunder kampung Kajangan, juga sudah kita bersihkan,” tutup Camat Asmawi.

Baca Juga..!  Sindikat Penjualan BPKB Hasil Curian, Dibekuk Polisi

Hingga berita ini ditulis, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang khususnya Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) wilayah 9 belum dapat dikonfirmasi.

(Iwan)

Editor : Ksh

Facebook Comments