suaramedia.id – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menginstruksikan para menteri terkait dan kepala daerah untuk memberikan perhatian khusus pada penanganan dampak ambruknya gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Perintah ini dikeluarkan seiring dengan perkembangan tragis yang telah menelan puluhan korban jiwa dan ratusan luka-luka.
Related Post
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo terus memantau perkembangan situasi pasca-ambruknya ponpes tersebut. Fokus utama adalah memastikan penanganan korban dan upaya evakuasi berjalan optimal.
"Beliau (Presiden Prabowo) memonitor terus, makanya beliau kemudian memerintahkan kepada para menteri terkait dan gubernur dan wakil gubernur untuk memberikan perhatian," ujar Prasetyo Hadi di Monas, Jakarta, Minggu (5/10), seperti dikutip suaramedia.id – .
Pemerintah berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Prasetyo Hadi menekankan pentingnya pendataan dan pengecekan keamanan infrastruktur di seluruh pondok pesantren di Indonesia.
Hingga Minggu (5/10), jumlah korban tewas akibat ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny mencapai 36 orang, ditambah temuan potongan tubuh yang belum teridentifikasi. Tim SAR gabungan terus berupaya mencari korban yang diduga masih tertimbun di bawah reruntuhan.
Deputi Penanganan Darat BNPB, Mayor Jenderal TNI Budi Irawan, menjelaskan bahwa proses evakuasi dan pembersihan reruntuhan telah mencapai sekitar 60 persen. Pihaknya berharap seluruh puing dapat segera diratakan untuk memastikan tidak ada lagi korban yang tertinggal.
"Alhamdulillah, semalam sudah ditemukan 11 jenazah. Jadi total yang meninggal dunia adalah 36 orang. Praktis, yang diperkirakan masih di dalam reruntuhan itu ada 27 orang," kata Budi dalam konferensi pers di Posko BNPB Sidoarjo, Minggu, seperti dilansir suaramedia.id – .
Tinggalkan komentar