suaramedia.id – Putri Gus Dur, Yenny Wahid, membuat heboh saat bertemu Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, di Balai Kota. Bukan karena isi pertemuannya, melainkan emblem karakter manga One Piece yang terpampang di hijabnya. Pertemuan Jumat (22/8) itu pun menjadi sorotan.

Related Post
Yenny, yang juga Direktur Wahid Foundation, menjelaskan simbol tersebut bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti atau dihilangkan. "Saya cuma ingin mengatakan bahwa One Piece tidak usah ditakuti, tidak perlu diberangus, tidak perlu dihapus, ini ekspresi saja," ujarnya kepada wartawan suaramedia.id.

Lebih lanjut, ia menyoroti fenomena penggunaan simbol One Piece di masyarakat sebagai cerminan ketidakpuasan yang perlu menjadi bahan introspeksi bagi para pejabat. "Kenapa rakyat mengambil simbol One Piece? Kenapa rakyat mau mengutarakan ekspresinya dengan memakai tokoh fiktif? Karena ada ketidakpuasan itu yang harus jadi introspeksi kita semua," tegas Yenny.
Dalam pertemuan tersebut, Yenny juga membahas program pelestarian lingkungan bersama Pramono. Ia mengajak Pemprov DKI untuk berkolaborasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan, khususnya di wilayah pesisir Jakarta dan Kepulauan Seribu, termasuk pelatihan pengelolaan sampah dan pemberdayaan perempuan. Apakah emblem One Piece ini menyimpan pesan tersirat? Publik masih bertanya-tanya.










Tinggalkan komentar