Tiga Pilar Kekuatan Politik di Kota Tangerang Menyongsong Pilkada 2024

Kota Tangerang, – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang mengacu pada Indikator Makro Kota Tangerang Tahun 2022-2023 yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang pada akhir tahun kemarin mencatat, terdapat total 1,950 juta jiwa pada tahun 2023. Dengan jumlah penduduk hampir 2 juta jiwa serta jumlah Daftar Pemilih Tetap pada pemilu nasional 1,362.773 Kota Tangerang menjadi wilayah yang sangat strategis secara geopolitik. Ahmad Syailendra (pengamat politik dan mantan ketua KPUD Kota Tangerang) mengatakan, perjalanan pemegang kekuasaan di Kota Tangerang sejak pemilihan kepala daerah pertama kali di laksanakan pada tahun 2008 adalah memunculkan sosok Wahidin Halim sebagai Kepala Daerah dua periode Bersama wakilnya saat itu Arief R Wiesmansyah. Berlanjut pada Pilkada Tahun 2013 yang paling rumit dan menimbulkan Sejarah kelam proses demokrasi saat itu, memunculkan kepemimpinan Arief R Wiesmansyah sebagai walikota Tangerang dua periode Bersama H. Sachrudin sebagai wakil walikota. Kata Syailendra (Kamis 21/3/2024)

Kepemimpinan politik di Kota Tangerang selama dua puluh tahun tidak lepas dari ketiga tokoh tersebut di atas, merepresentasikan kewilayahan antara wilayah Timur dan barat. Geopolitik di kota Tangerang bisa di ibaratkan terbagi menjadi dua kultur kebudayaan yakni timur kebetawian dari daerah pemilihan 2, 3 dan 4, selebihnya dapil 1 dan 5 mengarah kepada campuran kesundaan Tangerang Kabupaten. Meskipun penduduk Kota Tangerang sangat multicultural, tidak terpaku atas dua kultur di maksud dan sudah bercampur menjadi wajah keindonesiaan dari sabang sampai Merauke di wilayah kota Tangerang. Sanad Kepemimpinan di Kota Tangerang Warga kota Tangerang tidak bisa menafikan bahwa kepemimpinan yang ada di kendalikan oleh dua kubu yang pada awalnya dari wilayah Pinang oleh Wahidin Halim dan wilayah karawaci oleh Arief R wiesmansyah. Bahwa keduanya dalam perjalanan pilkada gubernur 2017 ada perbedaan fatsun politik pada waktu itu, di karenakan kedekatan seorang Arief dengan Rano Karno.

Baca Juga..!  Olahraga Bersama TNI - Polri di Brigade Kavaleri 1/ Limbung Alugoro, Perkuat Sinergitas TNI-Polri

Bagaimana dengan Sachrudin seorang wakil walikota selama dua periode akan menjadi pemain penting dalam pilkada kota Tangerang 2024, selain sebagai ketua partai pemenang Tingkat kota Tangerang pada pemilu 2024.
Sanad kepemimpinan atau estafeta jika sampai terputus oleh Sachrudin, berarti akan ada banyak kuda hitam yang muncul. Selain saat ini bertebaran beberapa nama yang bisa menjadi kuda hitam seperti H Maryono sejak 2018 sudah di gadang gadang menjadi calon kepala daerah. Tokoh Perempuan Titi Khoiriah mantan komisaris Bank Banten, Helmi Halim pengusaha media, jazuli abdillah seorang aktivis dan anggota DPRD Provinsi banten serta tokoh dari Ciledug, Karang Tengah dan Larangan (cikal). Selain itu juga ada beberapa Tokoh partai politik seperti Hilmi fuad, abdul Syukur serta Andri Lesmana yang meramaikan bursa pencalonan bakal calon kepala daerah.

Tidak bisa di pungkiri partai politik saat ini menjadi kendaraan politik yang jelas dan pasti, meskipun ada sarana lain melalui calon perseorangan yang membutuhkan dukungan KTP elektronik sejumlah 6,5% dari Jumlah DPT Kota Tangerang 88.580 dukungan dengan sebaran dukungan minimal 50 + 1 dari wilayah kecamatan yang ada.

TIga Pilar Kekuatan Ketiga tokoh ini akan menjadi penentu dalam perhelatan pilkada serantak kota Tangerang bahkan juga pilgub banten 2024. Jaringan dan konstituen yang kuat masih menjadi andalan bagi mereka, dalam mengkalkulasi dinamika politik local. Apalagi jika di antara mereka ada yang Kembali Bersatu, tentu ini akan mempermudah jalan kemenangan pilkada kota Tangerang 2024. Sampai saat ini belum tampak kekuatan yang dominan yang mampu mengimbangi ketiga pilar politik di kota Tangerang.

Langkah dan strategi yang harus di bangun untuk dapat mengimbangi ketiga pilar tersebut, harus memperkokoh jaringan dan Tim yang solid sampai ke akar rumput. Bukan hanya publikasi melalui billboard semata dan isi tas untuk menaikan popularitas dan elektabilitas. Selain dukungan partai politik menjadi suatu hal yang utama dalam memuluskan Langkah-langkah strategis.

Baca Juga..!  Ingatkan Protokol Kesehatan, Koramil 14/Slawi libatkan Personil Operasi Yustisi Penegakan Disiplin

Jika ingin lebih bertengger harus dekat dengan tiga kekuatan di atas, masing-masing dari mereka punya fatsun politiknya tersendiri. Bukan tidak mungkin Wahidin halim akan ikut kontes pilgub banten begitu juga dengan arief wiesmansyah. Tentu ini akan menjadi barang yang menarik dan akan sangat mempengaruhi pilkada di kota Tangerang 27 november 2024.

(Ae/rls)

Facebook Comments