Siasati Budget Dimasa Pandemi Covid-19, Turunkan Mesin Sendiri Solusi Jitu

Oleh : Jurnalis sm.id (Nuri Nurzukri)



TANGERANG | BANTEN,suaramedia.id – Sebelum memutuskan belanja suku cadang OEM ( Original Equipment Manufactur ), mungkin sobat biker bisa mempertimbangkan “onderdil After market”. Jangan salah, suku cadang aftermarket bukan berarti tidak berkualitas.

Banyak para biker yang memilih suku cadang ini, justru untuk meningkatkan performa kendaraannya.

Umumnya Suku cadang After market dan OEM, memiliki selisih tarif harga yang lumayan. Besaran selisih tergantung dari Brand dan juga jenis barang yang performa atau non-Performa.

Dilansir dari kanal Siboen Chanel, seorang mekanik Vlogger kondang asal Jawa Barat, disebutkan bahwa keawetan onderdil Mesin, tergantung dari usia pemakaian atau penggantian oli dan cara berkendara. Suku cadang pengganti tidak harus mahal namun memiliki Referensi yang oke.

Chanel yang sudah memiliki jutaan Subscriber ini menyebutkan bahwa perawatan oli dan cara pemakaian kendaraanlah yang menentukan usia mesin kendaraan. Walaupun kendaraan dijejali suku cadang ORI namun cara berkendaranya salah maka tidak mustahil kendaraan bisa aus dan “minta jajan mahal”.

Berbekal tutorial dari Video Siboen dan pengalaman Oprek kendaraan, pada pertengahan April (15/4) awak Suaramedia menjajal pengalaman dengan mempraktekan langsung bongkar mesin pada tunggangan jenis Honda Verza lansiran tahun 2015.

Dari hasil pengecekan awal Kendaraan ini sepertinya perlu penggantian Piston, dikarenakan suara mesin yg kasar dan pembuangan hasil pembakaran yang berasap putih. Langkah Pertama kali kami melepas tangki bensin.

Setelah membuka Baud dan Mur Tangki, titik krusial adalah melepas selang Bensin. Berbeda dengan sistem karburator umumnya, semua motor sistem Injeksi pada kedua ujung pipa bensinnya memiliki klip pengunci. Ini wajar karena pipa bensin memiliki tekanan diatas 3 bar, sehingga dengan penggunaan klip selang dimungkinkan tidak pernah lepas.

Nah ketika kami melepas selang itulah terjadi insiden, Nozzle saluran pompa yg terbuat dari plastik patah. kecelakaan ini membuat hati ciut, sebab hasil penelusuran secara online harga suku cadang pengganti jika harus ditebus kisaran harga satu juta sampai dengan satu setengah juta rupiah, bukannya untung malahan buntung kalau begini.

Namun dengan sedikit modifikasi, kerusakan akibat keteledoran itu berhasil diatasi. (Akan ditayangkan pada tulisan berbeda tentang tips dan trik memperbaiki nozzle plastik pompa bensin yang patah)terus kami membongkar Silinder Head kop dan boring silinder.

Pengamatan awal terlihat Silinder sudah tergores dalam membujur menandakan gesekan kuat antara piston dan dinding silinder.

Fix harus bore up silinder dan otomatis ganti piston (Seher) lengkap dengan ring sehernya.

Guna memastikannya, kami melakukan pengujian dengan metode menuangkan sedikit cairan bensin pada ruang silinder, terlihat tetesan bensin merembes diantara celah Piston dan Silinder. Celahan itu pun sudah tidak bisa di toleransi. Inilah yang menyebabkan oli masuk ke ruang bakar dan menimbulkan asap putih saat mesin motor menyala.

Pengujian yang sama dengan cairan bensin pada celah Katup. In dan out, sepertinya aman tidak ada rembesan. Juga pengecekan pada Rantai keteng, celah pelatuk serta noken As dan Stang piston hasilnya masih bagus tidak ada indikasi penyebab bunyi.

Jadi terbukti pada Honda Verza milik Awak suaramedia, bunyi timbul karena adanya celah Antara piston dan silinder yang menyebabkan, Vibrasi, menimbulkan suara kasar.

Langkah berikutnya Kami mulai belanja suku cadang. Berdasarkan rekomendasi dari kalangan montir untuk belanja onderdil motor wilayah Tangerang kami meluncur ke daerah Cimone jaya Kota Tangerang, tepatnya di jalan Raya Merdeka ( Toko Maju Jaya ), disana kami menebus Piston Kit merek HGP Oversize 50, hanya seharga Rp. 121 Ribu saja.

Ditambah dengan perpack (gasket) topset, oli seal, treebond, dan pelengkap lainnya belanja kurang dari Rp.150 ribu saja.

Dari awak toko, saya memperoleh informasi untuk korter silinder yang direkomendasikan terdapat di daerah Grendeng, Kota Tangerang ( Mulia Bubut ) yang tidak terlalu jauh dari lokasi Maju jaya motor.

Setelah tiba langsung saya serahkan silinder dan piston.

Selang waktu hanya 30 menit pekerjaan selesai, kang Asep yang melayani mengutip biaya kerja sebesar 25 ribu saja, tips 10 ribu jadi total 35 ribu hanya untuk bubut korter. Terlihat hasil kerjaan rapi dan piston pas menempati silinder.

Selanjutnya setelah semua lengkap kami mulai melakukan perangkaian ulang mesin sesuai urutan. Perlahan namun pasti, seluruh rangkaian blok mesin akhirnya terpasang. Setelah menuangkan oli mesin lalu kami putar kunci kontak dan menekan tombol stater, Voila… motor hidup kembali dengan suara yang halus dan tidak ada asap putih lagi.

Total biaya yang dikeluarkan untuk seluruh kegiatan turun bongkar mesin hanya sebesar Rp.235.000,- Untuk perbandingan info dari portal grid.Oto, untuk jasa service saja jika melakukan turun mesin di bengkel besar atau resmi bisa mencapai 500 s/d 700 ribuan. Jika dihitung dengan biaya sparepart bisa mencapai jutaan rupiah. Itulah serangkaian alternatif pengalaman kami mengatur pengeluaran perwawatan tunggangan dimasa Merebaknya covid-19. Semoga bermanfaat.


(N.Nurzikri)

Facebook Comments
Baca Juga..!  Dampak Penyesuaian BBM, Polsek Curug Bagikan Sembako Ke Tukang Ojek, Parkir dan Sopir