SUMENEP, SUARAMEDIA.id – Kenaikan harga BBM yang disahkan oleh pemerintah pusat banyak menuai protes dan pelemik disemua kalangan.
Kali ini Ribuan Mahasiswa yang tergabung di PMII ( Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) kembali kepung Kantor DPRD Kabupaten Sumenep dan Pemkab guna menyampaikan aspirasinya, menuntut pemerintah agar kenaikan BBM dibatalkan.
Dalam orasinya para mahasiswa Meminta dan menuntut pemerintah agar tidak tutup mata atas penderitaan yang dialami rakyat Indonesia khususnya rakyat dikalangan bawah.
Berdasarkan hasil pantauan suara media dilapangan, para demonstran sambil berpanas panasan rela membela nasib rakyat yang saat ini sangat menderita atas keputusan pemerintah.
Para demonstran meminta kepada Pemkab Sumenep dan DPRD menolak kenaikan BBM dan meminta agar disampaikan ke Pemerintah Pusat.
Korlap aksi Adul menegaskan jika Ini adalah bentuk ketidak adilan Pemerintah kepada masyarakat, dan ini merupakan bentuk gerakan untuk melawan Pemerintah.
Menurutnya, pemulihan ekonomi rakyat seharusnya tidak menaikan harga BBM, ” terangnya
Lanjut Adul, ” ini hanya kepentingan kelompok untuk menyengsarakan masyarakat. Kami Mahasiswa Indonesia akan terus melawan akan ketidak adilan yang dilakukan pemerintah tanpa melihat ekonomi masyarakat,” ungkapnya
Bahkan, kata Adul Pemerintah Daerah sampai Pemerintah Pusat sudah tidak lagi memikirkan masyarakat Indonesia, ini menandakan bahwa mereka hanya ingin masyarakat menderita.
Hampir terjadi bentrokan ketika para demonstran memaksa masuk ke Pemkab, namun berkat kesigapan aparat keamanan yang menjaga aksi sepakat bisa masuk dengan catatan jangan anarkis.
Tanpa basa basi lagi para demonstran masuk hingga dihalaman Pemkab, dan leluasa menyampaikan orasinya.
Sampai berita ini diterbitkan para peserta aksi masih berlangsung dan belum bisa menemui Bupati atau stafnya.
Sementara pihak keamanan yang diterjunkan Kepolisian Polres Sumenep, menjaga ketat jalan aksi.
( AJ )
