Ratusan Karyawan PT Prima Makmur Rotokemindo Menjerit

TANGERANG | BANTEN, suaramedia.id – Potretsatu.com- Ratusan karyawan PT Prima Makmur Rotokemindo sudah satu Minggu dilarang masuk kerja. Hal ini buntut akibat adanya mogok kerja selama empat hari.

Pantauan wartawan di Jl. Bitung Raya RT. 08 / RW. 04, Kampung Bulakan, Desa Bitung Jaya Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang. Kamis (1/10/2020). Terlihat para karyawan hanya bisa duduk dihalaman PT. Prima Makmur Rotokemindo. Tak hanya itu saja disekitar halamaan pabrik juga nampak beberapa spanduk tuntutan karyawan dengan bermacam tulisan tuntutan.

Wajah sedih dan penuh harapan juga nampak dari raut wajah para karyawan yang melakukan aksi unjuk rasa di halaman perusahaan.

Nanang Iskandar Ketua PTP Federasi Serikat Buruh Merdeka ( FSBM ) mengatakan ia meminta agar anggotanya dipekerjakan kembali dan tidak digantung seperti sekarang harus ada kejelasan.

“Saya berharap teman teman dipekerjakan kembali,” kata pria yang sudah bekerja selama 24 tahun di perusahaan tersebut.

Nanang menambahkan, lebih menyedihkan lagi para gaji karyawan langsung di potong pihak perusahaan dengan alasan untuk membayar koperasi atau sangkutan hutang yang ada di perusahaan.

“Kalau bisa uang karyawan jangan dipotong dan dikembalikan lagi karena itu hak karyawan, kasihan banyak karyawan yang menangis,” ujarnya.

Erry E. Tamonsang HRD Manajer PT. Prima Makmur Rotokemindo mengatakan apa yang dilakukan mogok kerja kemarin itu tidak sah dan pihak perusahaan sudah melakukan pemanggilan pertama hingga ke tiga dan saat mogok kerja ke empat atau hari ke 4 orang Disnaker kabupaten tangerang datang ke perusahaan dan dilakukan mediasi.

“Saya sangat menyayangkan adanya ratusan karyawan yang melakukan aksi didepan perusahaan. Baginya kalau para karyawan tidak puas silahkan datang ke Disnaker kabupaten tangerang biar orang dinas yang melakukan mediasi. Hasilnya seperti apa pihak perusahaan akan mengikuti nya,”pungkasnya.

Baca Juga..!  Mulyadi Resmi Daftarkan Diri Sebagai Cakades PAW Desa Bitung Jaya

(Tim)

Facebook Comments