Memangkas Biaya Token listrik, Panel Surya Alternatif EBT perlu dukungan Pemerintah

TANGERANG, suaramedia.id – Tehnologi panel surya di Indonesia bukan hal baru. Tercatat tahun 1997 Badan pengkajian dan penerapan tehnologi (BPPT) memulai pemasangan 80 unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk lampu penerangan rumah di desa Sukatani Jawa Barat. Bagaimana perkembangannya sekarang?

Mengutip dari berbagai komunitas penggiat panel surya, tehnologi PLTS telah berkembang sedemikian pesat dengan variasi fungsi dan juga beragam kualitas komponen. Para penggiat panel surya banyak membuat terobosan dalam penggunaan Panel Surya dan berhasil menghidupkan pasar lokal komponen PLTS semisal papan PhotoVoltaic disingkat PV, kemudian Solar Charger Controler atau disingkat SCC juga Baterai Solar Surya atau Aki dan juga Inverter atau yang merubah arus DC menjadi AC setara listrik PLN.

Seorang pegiat komunitas Panel Surya yang tergabung dalam komunitas Pengguna PLTS sebut saja Yadi memberikan keterangan terkait banyaknya masyarakat awam yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap PLTS, namun tidak mengukur kebutuhan energy yang diperlukan dirumahnya. sehingga dihadapkan pada kenyataan bujet investasi awalnya yang selangit langsung kaget dan mundur teratur. Ini wajar dan sangat bisa difahami. Edukasi dan informasi yang tidak lengkap atau bahkan salah, bisa mengaburkan pemahaman tentang PLTS.

Menurut Yadi, banyak juga orang ingin lepas dari mahalnya biaya Listrik PLN yang membengkak lalu membandingkan serta membayangkan listrik PLTS yang gratis bisa mengcover semua beban daya listrik dirumahnya semisal pompa air, Kulkas, kipas Angin, televisi, dan AC. Namun Saat dihadapkan pada kenyataan biaya investasi yang mahal, langsung berkomentar “masih irit dan murah Listrik PLN”. Hal demikian Inilah yang perlu diluruskan terkait Listrik PLTS menggunakan Panel Surya.

Sangatlah wajar jika harapan masyarakat yang melambung tinggi terhadap PLTS berharap bahwa Listrik matahari ini bisa menggantikan listrik PLN dirumahnya.

Baca Juga..!  Team Rukyah Q Jagat Reksa, Bagikan Sembako Kepada Fakir Miskin dan Kaum Duafa

Layaknya generator listrik (Genset) bahan bakar Minyak, PLTS matahari juga memiliki kelasnya. Sebuah rumah jika ingin menggunakan Genset Minyak yang beroperasi 24 jam dan bisa mengcover kebutuhan daya listrik semisal AC, Kulkas, televisi, lampu-lampu, Waterheater, pemanas nasi, dan segala macam alat elektronik tentu diperlukan Genset yang mumpuni dan tangguh yang tentu harganya bisa mencapai puluhan juta bahkan ratusan juta.

Untuk mengcover daya 2,2 KvA saja jika ingin tercover Genset 24 jam perlu 2 (dua) unit Genset yang beroperasi bergantian dengan harga minimal 50 jutaan dan itupun sangat tidak praktis dan tidak efisien. Dan tentu lebih mahal Ongkos bahan bakar ketimbang langsung menggunakan Listrik PLN.

Lalu bagaimana dengan PLTS? Dalam wawancara melalui telepon Seorang produsen panel listrik PLTS dari kota Bekasi memberikan keterangan terkait kebutuhan PLTS mandiri dirumah. Untuk pemenuhan 4-5 KvA (penggunaan listrik setara 2200 Watt) PLTS bisa memenuhinya. Dengan menggunakan Inverter setara 5000 watt (sudah pure sine Wave) dan panel Surya 24 lembar masing-masing 410 watt peak, kemudian Solar Charger Controler (SCC) sistem Rectifier yang support daya sampai dengan 6000 Watt serta power Bank menggunakan Baterai tipe Lifepo4 sistem 48 Volt sebanyak 12 unit setara 1300 ampere maka dipastikan kebutuhan listrik dirumah bisa dicover selama 24 jam. Istilahnya offgrid tanpa bantuan listrik PLN. Betul-betul mandiri , merdeka dari tagihan PLN. “Murni memanfaatkan energy matahari.” Ujarnya.

Adapun rincian investasinya adalah : Panel Surya 24 lembar seharga 54 juta. Inverter sistem Travo seharga 5,5 juta lalu Solar Charger Controler 8,5 juta kemudian baterai penyimpanan (Power bank) seharga 65 juta. Total general biaya yang dibutuhkan adalah Rp.133 juta belum termasuk instalasi dan kabel jaringan.

Baca Juga..!  Tok! PN Tangerang Tolak Praperadilan Tersangka Sutrisno Lukito

Perlu dicatat, jaringan yang ditawarkan ybs di klaim awet selama minimal 15 tahun melalui perlakuan dan perawatan yang wajar. Dan (bahkan) bisa lebih lama lagi jika instalasi menggunakan kabel jaringan yang direkomendasikan secara tehnis. Untuk SCC rectifier dan Inverter ybs. berani garansi diatas 20 tahun!

Awak sm.id kemudian membuktikan sendiri positif dan negatifnya memanfaatkan panel surya untuk PLTS ini. Guna mengetahui langsung dan melalui berbagai Tanya jawab dalam komunitas pengguna panel surya maka dimulailah proyek pembelanjaan komponen PLTS antara lain

Panel surya kapasitas 120 Watt Peak arus 19 Volt type Monocrystalin sebanyak 6 lembar mensupport tenaga 720 Watt peak voltase 114 volts seharga 3,4 juta.

Kemudian Solar Charger Controler tipe MPPT 30 Ampere sistem 24 Volt seharga 700 ribu.

Inverter tipe Pure Sinus Wave buatan China daya 3000 watt sistem 24 Volts seharga 1,1 juta.

Terakhir Baterai VRLA 12 Volts 114 Ampere buatan USA sebanyak 4 unit seharga 4,4 juta.

Dengan aksesories panel listrik, kabel dan pendukung lainnya sehingga total pembuatan PLTS Sederhana ini adalah 15 Juta.

Setelah 3 bulan mengamati, mencermati dan menggunakan, PLTS ini telah mengcover daya listrik antara lain power internet Wifi 24 jam. Dua buah lampu taman dan halaman berdaya 24 watt selama 12 jam, exhaust fan untuk sirkulasi udara 10 jam. Dua titik Lampu utama Rumah total 40 watt selama 5 jam. Pemanas nasi 10 jam. Mesin cuci ukuran 8 kilo selama 2 jam pemakaian (saat siang hari).

Kemudian untuk tagihan listrik, yang biasanya sebulan 800 ribuan, 3 bulan berturut turut menurun sampai pada angka 450 ribu. Disimpulkan bahwa untuk penggunaan PLTS ini signifikan mengurangi beban biaya Token listrik jika tepat dalam pemanfaatannya. Termasuk juga pembuatan PLTS ini berhasil dalam menekan biaya investasi alat jika faham kebutuhan dayanya. Namun kekurangannya adalah jika tidak memahami perhitungan penggunaan daya dari peralatan listrik maka kemampuan voltase PLTS bisa tekor (Down) dan memakan baterai.

Baca Juga..!  Korem 064/MY Gelar Tradisi PWB, Pangdam III Siliwangi Harap Pejabat Baru Torehkan Karya Terbaik

Dengan terpaan issue kenaikan tarif listrik dan juga penarikan Subsidi pengguna jasa PLN kelas 900VA, pemanfaatan tehnologi panel Surya untuk PLTS sangat tepat guna. Rasa khawatir tagihan listrik membengkak sedikit terobati karena memiliki instalasi listrik Mandiri memanfaatkan panel Surya.

Beberapa kesaksian pengguna PLTS rumah melalui diskusi group komunitas disebutkan, khususnya didaerah-daerah yang jaringan listriknya sering dilakukan pemadaman, seringkali saat tetangga dalam gelap gulita, mereka para pengguna PLTS rumahnya terang benderang seolah memiliki Genset Minyak.

Terakhir, dalam mengejar target net zero emission 2060, Indonesia berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca pada tahun 2030. Penggunaan PLTS Panel surya sudah sejalan dalam pemanfaatan energy baru dan terbarukan (EBT). Masyarakat yang memanfaatkan PLTS rumah menggunakan panel surya sudah ikut berkontribusi dalam ide ramah lingkungan sudah seharusnya mendapatkan insentive berupa pemotongan harga investasi komponen. Semoga pemerintah merealisasikan penggunaan EBT, mempercepat tehnologi tepat gunanya, dan juga mensubsidi komponen-komponen utama PLTS agar dapat dijangkau oleh masyarakat umum dalam pemanfaatannya.

(N.Nurzikri)
Credit Foto oleh Los Muertos Crew dari Pexels

Facebook Comments