Lecehkan Profesi Wartawan, Seorang IRT Berujung Dipolisikan

KOTA TANGERANG, SUARAMEDIA.id – Berawal dari percakapan dan komentar di Grup WA Orang Tua Siswa kelas V B, SDN Gebang Raya 1 Kecamatan Priuk, Kota Tangerang pada tanggal 19 Agustus 2023 yang bernama Grup Ayah Bunda Kece. Didalam perdebatan nya ada yang melontarkan bahasa diduga melecehkan profesi Wartawan.

Novie selaku orang tua siswa yang anaknya sekolah di SDN Gebang Raya 1 membenarkan perdebatan yang terjadi di Grup Persatuan Orangtua Murid (POM) yang bernama Grup Ayah Bunda Kece, berkomentar dalam Grup tersebut DT alias mama Naira berkomentar, “ya udah bunda Afra dan bunda Novia yang jadi POM nya saya mundur, saya serahin besok uang kas nya. “Bun Vierda 78 tolong masalah ini jangan di jadiin berita atau di Up untuk Pencaharian suami anda” kata Novie (Jumat 25/8/2023).

Lebih lanjut ditanya soal maksud dan tujuan Komentar tersebut, dia menambahkan dalam komentarnya, “memang hati dan pikiran manusia gak semuanya sama, masalahnya gak bisa berfikiran positif (iri, dengki, tukang ngadu, dll) gak bisa di senggol sedikit tiba tiba sudah sampe aja beritanya ke kepsek, Viral lagi aja nih kelas kita” “udah berulang kali nih dan oknumnya masih sama itu lagi itu lagi (Wartawan-Red)” ujarnya.

Dan DT juga mengatakan didalam Grup, “Wartawan gak semua seperti suami anda demi mendapat Cuan bisa memilah kali” jelasnya.

Ketika Novie atau bunda Vierda 78 mengatakan bahwa semua percakapan di dalam Grup tersebut sudah di screenshot dan dijadikan barang bukti jika di kemudian hari hal tersebut akan di tindak lanjuti ke Ranah Hukum dengan dugaan pencemaran nama baik, DT selaku ketua POM malah menantang dan berkata Monggo, oleh karena itu persoalan ini langsung di lanjutkan pelaporan ke Polres Metro Tangerang Kota dengan nomor surat STTLP/B/1077/VIII/2023/PMJ/RESTRO TANGERANG KOTA, tuturnya.

Baca Juga..!  Gerakan Pramuka Harus Terlibat Dalam Kepariwisataan

Disisi lain Hj Suryati S.Pd, M.Si selaku Kepala Sekolah SDN Gebang Raya 1 di ruang kerjanya mengatakan, dirinya tidak mengetahui adanya persoalan yang terjadi, sebab semenjak dahulu yang namanya paguyuban, atau apapun itu semua sudah di tiadakan dan dibubarkan dan kalau pun itu masih ada itu oknum yang mengatasnamakan sekolah kecuali Komite sekolah yang keberadaan nya di atur dari kedinasan pendidikan kata Hj Suryati

(AE)

Facebook Comments