Ketua FPMI DPW Banten, Meminta Binapenta PPTKLN dan PKK Untuk Menyidak Kembali Kantor VFS

TANGERANG | BANTEN, suaramedia.id Maraknya Penyalahgunaan visa Kunjungan Pribadi ke Timur Tengah Tentunya sangat merugikan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Dimana pekerja migran Indonesia (PMI) di jadikan korban oleh para pelaku calo dengan bisnis kotor nya dan demi meraup keutungan besar tanpa menjamin keselamatan PMI yang meraka pekerjakan dengan menggunakan visa kunjungan kepada pengguna jasa di negara penempatan Saudi,

CPMI / PMI belum tentu mengerti apa itu visa, kunjungan pribadi. Meraka hanya di antar oleh calo waktu sidik jari di tempat permohonan visa/ VFS penerbit visa, para PMI di buatkan pernyataan tanda tangan bahwa, pihak VFS tidak akan bertanggung jawab atas penyalahgunaan visa, tentunya PMI tidak tahu apa apa, mereka hanya menjadi korban bujuk rayu para calo calo dan harus tanda tangan agar visa nya bisa di keluarkan.

Resiko yang akan di hadapi oleh PMI mulai dari upah kerja yang kecil, tidak ada perjanjian masa kerja, tidak bisa pindah majikan, tidak ada ijin tinggal selama di tempat majikan dan sulit pulang ke indonesia.

Ketua FPMI DPW Banten Marnan Sarbini, Selasa, (18/05/2022) angkat bicara marak nya penerbitan visa kunjungan pribadi yang di lakukan oleh para pihak calo calo dan pihak proses perorangan, dengan bisnis kotor, mereka mengorbankan nasib PMI di negara penempatan menyalurkan kepada pengguna jasa di negara penempatan tanpa menjamin keselamatan dan hak-hak PMI selama di jadikan pengguna jasa di Arab Saudi katanya.

Menyikapi hal ini, Ketua FPMI Marnan Sarbini meminta Khusus nya Binapenta PPTKLN dan PKK untuk kembali menyidak kantor VFS selaku penerbit visa, agar tidak ada lagi korban korban PMI yang di pekerjakan dengan menggunakan visa kunjungan pribadi ” pungkasnya.

Baca Juga..!  Terduga Teroris, Seorang PNS di Tangerang Ditangkap Densus 88  

(Heri)

Facebook Comments