KERATON SOLO MEMANAS! Petugas BPK Diusir, Gembok Diganti!

KERATON SOLO MEMANAS! Petugas BPK Diusir, Gembok Diganti!

suaramedia.id – Puluhan staf Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X Jawa Tengah-DIY dilaporkan diusir secara paksa dari area Museum Keraton Surakarta, Jawa Tengah, pada Sabtu (13/12). Insiden ini mencuat di tengah momen krusial, di mana para petinggi Lembaga Dewan Adat (LDA) yang dikenal sebagai pendukung SISKS Pakubuwana XIV Mangkubumi, sedang berada di Jakarta memenuhi undangan Kementerian Kebudayaan.

Menurut Aldila, salah satu staf BPK X yang terlibat, insiden bermula ketika ia dan timnya yang berjumlah 20-25 orang sedang menjalankan tugas revitalisasi dan konservasi di dalam museum. Mereka telah bertugas selama sebulan terakhir, biasanya bekerja dari pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB. Namun, sekitar pukul 15.00 WIB, suasana kerja mereka mendadak terganggu.

KERATON SOLO MEMANAS! Petugas BPK Diusir, Gembok Diganti!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

"Tiba-tiba beberapa oknum yang tidak kami kenal masuk dan meminta kami segera meninggalkan museum," tutur Aldila. Ia menambahkan bahwa kelompok tersebut tidak memberikan penjelasan mengenai alasan pengusiran. Merasa situasi tidak kondusif, Aldila dan belasan rekannya memilih untuk tidak melawan dan segera keluar dari gedung museum.

Setelah tim BPK X keluar, pintu Museum Keraton Surakarta langsung dikunci rapat dengan gembok baru. Hal ini menimbulkan masalah serius karena seluruh peralatan dan bahan kerja mereka masih tertinggal di dalam. "Mereka mengunci semua pintu dengan gembok. Peralatan kami semua, barang-barang kami masih ada di dalam," keluh Aldila, yang mengaku telah melaporkan kejadian ini ke kantornya dan kini menunggu arahan lebih lanjut.

Di sisi lain, juru bicara SISKS Pakubuwana XIV Purbaya, KPA Singonagoro, membantah keras adanya pengusiran. Ia mengklaim bahwa tindakan tersebut hanyalah bagian dari "pembenahan" internal Keraton. Menurut Singonagoro, pergantian kunci dilakukan agar "Babadan" atau kabinet yang dibentuk oleh SISKS Pakubuwana XIV Purbaya dapat bekerja dengan lebih efektif.

"Jadi tidak ada pengusiran. Bisa dilihat, orang-orang di sana masih ada kok," ujar KPA Singonagoro, merujuk pada kemungkinan staf Keraton lainnya yang tetap berada di lokasi. Ia menegaskan bahwa pihaknya hanya meminta pekerja dari BPK X untuk pulang lebih awal karena akan ada penggantian gembok pintu. "Karena kita sedang melakukan pembenahan, wajar toh untuk itu. Tapi kalau pengusiran, tidak ada," tambahnya.

Singonagoro juga memastikan bahwa pihak SISKS Pakubuwana XIV Purbaya selalu terbuka untuk berkomunikasi dengan semua pihak. "Kalau besok mereka mau masuk pun ya monggo (silakan) berkoordinasi dengan pengageng yang bersangkutan. Kalau di Museum ya dengan GKR Devi," pungkasnya, menawarkan jalur koordinasi bagi BPK X untuk melanjutkan pekerjaan mereka. Insiden ini kembali menyoroti dinamika internal Keraton Surakarta yang kerap diwarnai konflik.

Bayu Nata
Author: Bayu Nata

jurnalis di Suara Media yang fokus pada isu-isu sosial-politik dan tata kelola pemerintahan daerah. Tulisannya sering menyoroti kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat dan perkembangan dinamika politik di tingkat regional.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar