suaramedia.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuka saluran pengaduan khusus terkait kasus keracunan yang diduga disebabkan oleh program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil menyusul sejumlah laporan keracunan yang muncul setelah masyarakat mengonsumsi makanan dari program tersebut.

Related Post
Kemenkes mengumumkan melalui akun Instagram resminya bahwa masyarakat yang mengalami gejala seperti mual, muntah, pusing, atau sesak napas setelah mengonsumsi MBG, diimbau untuk segera menghubungi nomor darurat 119 atau mendatangi Puskesmas terdekat. "Jangan tunggu parah, segera hubungi 119 atau datang ke Puskesmas terdekat untuk mendapat penanganan cepat," tulis Kemenkes dalam pengumumannya, Senin (6/10). Selain nomor 119, masyarakat juga dapat menyampaikan pengaduan melalui nomor 0877777591097. Kemenkes menjamin setiap aduan akan langsung ditangani oleh PSC (Public Safety Center).

Isu keracunan makanan dari program MBG memang tengah menjadi perhatian publik. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa sejak program ini diluncurkan pada Januari 2025, tercatat ada 6.517 kasus keracunan.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menargetkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat diselesaikan pada pekan ini. Menurut Prasetyo, meskipun Perpres belum terbit, program MBG tetap berjalan. Perpres ini bertujuan untuk menyempurnakan pelaksanaan program MBG agar lebih efektif dan aman bagi masyarakat. "Minggu ini harus selesai. Tapi kan begini, bukan karena perpres belum ada kemudian tidak jalan, kan tidak," ujar Prasetyo di Monas, Jakarta, Minggu (5/10), seperti dikutip suaramedia.id –










Tinggalkan komentar