Judul Clickbait: ID Dicabut! Istana vs Jurnalis CNN?

suaramedia.id – Polemik pencabutan kartu identitas (ID) pers Istana milik jurnalis CNN Indonesia, Diana Valencia, memasuki babak baru. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi angkat bicara dan berjanji akan mencari solusi terbaik atas insiden yang terjadi setelah Diana Valencia bertanya kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dua Gembong Narkoba Inggris ‘Pulang Kampung’!

Komandan KKB Dibekuk! Dalang Penembakan Polisi?

Prasetyo Hadi menyatakan telah menginstruksikan Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden untuk segera berkomunikasi dengan pihak CNN Indonesia. Pertemuan antara kedua belah pihak dijadwalkan berlangsung pada hari Senin (29/9) untuk mencari jalan keluar yang konstruktif. "Besok, kami sudah menyampaikan kepada Biro Pers untuk coba dikomunikasikan agar ada jalan keluar terbaik. Kita bangun komunikasi bersama lah," ujar Prasetyo Hadi kepada wartawan, Minggu (28/9).

Judul Clickbait: ID Dicabut! Istana vs Jurnalis CNN? — Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Dewan Pers turut memberikan pernyataan terkait insiden ini. Mereka mendesak Istana untuk segera mengembalikan ID liputan Diana Valencia dan mengingatkan semua pihak untuk menghormati kemerdekaan pers serta tugas dan fungsi wartawan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Dewan Pers juga meminta penjelasan dari Biro Pers Istana mengenai alasan pencabutan ID tersebut.

Pemimpin Redaksi CNN Indonesia, Titin Rosmasari, membenarkan pencabutan ID pers Diana Valencia pada tanggal 27 September 2025. Pihaknya telah mengirimkan surat resmi ke Istana untuk meminta klarifikasi. Titin menegaskan bahwa pertanyaan yang diajukan Diana kepada Presiden Prabowo relevan dan penting bagi masyarakat terkait program MBG.

Ketua Dewan Pers, Komaruddin Hidayat, juga telah menerima pengaduan terkait kasus ini. Ia menekankan pentingnya menjaga iklim kebebasan pers dan meminta semua pihak untuk menghormati tugas wartawan. Komaruddin berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Author: Bayu Nata

jurnalis di Suara Media yang fokus pada isu-isu sosial-politik dan tata kelola pemerintahan daerah. Tulisannya sering menyoroti kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat dan perkembangan dinamika politik di tingkat regional.