Jasa Keuangan DKI – Banten Tetap Stabil, dan Optimis Dalam Menjaga Pertumbuhan Ekonomi

DKI JAKARTA, SUARAMEDIA.id – Ditengah tingginya ketidakpastian pada perekonomian dan pasar keuangan global, kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten mencatatkan pertumbuhan positif pada Juni 2023. Hal ini tercermin dari pertumbuhan di masing-masing sektor industri keuangan dan secara keseluruhan kondisi sektor jasa keuangan Provinsi DKI Jakarta dan Prov. Banten tetap stabil, dengan likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga. Demikian dikatakan Kepala OJK Regional I DKI Jakarta dan Prov. Banten Roberto Akyuwen dalam keterangan Pers nya jumat (09/08/23).

Menurutnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia, yang ditinjau melalui Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku, pada posisi triwulan II-2023 tumbuh sebesar 5,44 persen yoy.

Lanjut ia menjelaskan, seiring dengan PDB, Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan II-2023 masing-masing sebesar 5,13 persen yoy di DKI Jakarta dan sebesar 4,83 persen yoy di Banten. Pada bulan Juni 2023, inflasi di DKI Jakarta tercatat sebesar 3,2 persen yoy. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi bulan Mei 2023 yang tercatat sebesar 3,52 persen yoy. Inflasi di Banten pada bulan Juni 2023 turun menjadi 3,15 persen yoy dari 3,67 persen yoy pada bulan Mei 2023 jelasnya.

Perkembangan Pasar Modal Regional Aktivitas investor Pasar Modal mengalami pertumbuhan dengan jumlah investor DKI Jakarta yang mengalami pertumbuhan 14,58 persen yoy menjadi 1,43 juta Single Investor Identification (SID) pada Juni 2023. Selain itu, perkembangan investor Banten mengalami pertumbuhan 20,51 persen yoy menjadi 693 ribu SID pada Juni 2023.

Perkembangan Sektor Perbankan Regional Kredit Bank Umum pada Juni 2023 di DKI Jakarta tumbuh 8,88 persen yoy menjadi Rp3.270,83 triliun, sedangkan kredit/pembiayaan BPR dan BPRS naik 20,01 persen yoy menjadi Rp3,52 triliun pada Juni 2023. Secara mtm, kredit modal kerja, investasi dan konsumsi tumbuh masing-masing sebesar 1,75 persen, 0,65 persen dan 1,07 persen. Sementara itu, penghimpunan dana Bank Umum tumbuh 7,54 persen yoy menjadi Rp4.233,85 triliun pada Juni 2023 dan penghimpunan dana BPR dan BPRS naik 13,71 persen yoy menjadi Rp4,35 triliun. Kredit Bank Umum pada Juni 2023 di Banten tumbuh 5,45 persen yoy menjadi Rp188,67 triliun, sedangkan kredit/ pembiayaan BPR dan BPRS naik 12,45 persen yoy menjadi Rp5,75 triliun.
Secara mtm, kredit modal kerja, investasi, dan konsumsi tumbuh masing-masing sebesar 0,39 persen, 0,21 persen, dan 0,97 persen. Lalu, penghimpunan dana Bank Umum tumbuh sebesar 0,17 persen yoy menjadi Rp251,14 triliun pada Juni 2023 dan penghimpunan dana BPR dan BPRS naik 12,37 persen yoy menjadi Rp5 triliun ujarnya.
Kualitas kredit perbankan masih terjaga dengan rasio NPL Bank Umum sebesar 2,17 persen di DKI Jakarta dan 2,01 persen di Banten, sedangkan rasio NPL BPR dan BPRS di DKI Jakarta adalah 6,58 persen dan di Banten sebesar 7,68 persen. Dengan TWP 90 bulan Juni 2023 sebesar 5,13 persen. Pada bulan Juni 2023, jumlah penerima pinjaman yang aktif di DKI Jakarta mengalami penurunan 7,02 persen yoy menjadi 2,38 juta entitas, sedangkan jumlah penerima pinjaman yang aktif di Banten mengalami peningkatan 13,1 persen yoy menjadi 1,52 juta entitas.

Baca Juga..!  APJI Kabupaten Tangerang Periode 2023-2028 Resmi Dilantik

Perkembangan Edukasi dan Pelindungan Konsumen Regional Dalam rangka meningkatkan tingkat literasi keuangan masyarakat di Provinsi DKI Jakarta dan Banten, OJK DKI Jakarta dan Banten (OJK KR01) bersama stakeholders terkait lainnya secara rutin menyelenggarakan kegiatan edukasi keuangan. Sampai dengan tanggal 3 Juli 2023, OJK KR01 telah menyelenggarakan 29 kegiatan edukasi di berbagai Kota dan Kabupaten di Provinsi DKI Jakarta dan Banten. 27 kegiatan edukasi dimaksud telah diikuti oleh 1.430 peserta yang berasal dari kalangan pelaku UMKM, komunitas perempuan, pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum.

Selain itu, dalam OJK KR01 juga senantiasa membuka layanan konsumen berupa penerimaan pengaduan dan pemberian informasi riwayat kredit/ pembiayaan secara online maupun offline. Sampai dengan tanggal 3 Juli 2023, OJK KR01 telah menerima 49 layanan pengaduan, 1 permintaan informasi dan 3.363 permintaan riwayat kredit/pembiayaan.
Perkembangan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Dalam rangka meningkatkan tingkat inklusi keuangan masyarakat di Provinsi DKI Jakarta dan Banten, OJK KR01 bermitra dengan Pemerintah Daerah melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), di mana masing-masing Provinsi, Kota dan Kabupaten telah membentuk TPAKD.
Secara garis besar, terdapat tiga program utama yang diimplementasikan oleh masingmasing TPAKD di Provinsi DKI Jakarta dan Banten, antara lain program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), program pemberdayaan UMKM dan Green Economy. Program Green Economy merupakan program yang diinisiasi oleh OJK KR01 dalam rangka menanggulangi permasalahan sampah di Provinsi DKI Jakarta dan Banten, dimana OJK KR01 telah mengembangkan sebuah konsep ekosistem keuangan hijau melalui pengelolaan sampah rumah tangga.

Pada tahun 2023, OJK melalui TPAKD menginisiasi Generic Model Ekosistem Keuangan Inklusif (GM EKI) di wilayah perdesaan yang bertujuan untuk meningkatkan akses keuangan bagi pelaku UMKM dan masyarakat desa melalui pemanfataan produk dan layanan jasa keuangan. Di OJK KR01, pilot project GM EKI akan diimplementasikan di Desa Padarincang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten pungkasnya.

Baca Juga..!  Agar Anak Mandiri dan Konsentrasi, Ortu Siswa Cukup Antar Anak Sampai Pintu Gerbang Sekolah

Sebagai Informasi : Kepala OJK Regional 1 – DKI Jakarta dan Banten, Roberto Akyuwen Telp. (021) 2960 0000; E-mail: [email protected]
(NN/Red)

Facebook Comments