Ibu Prada Lucky Berlutut Mohon Keadilan, Pangdam Udayana Ikut Menangis!

Ibu Prada Lucky Berlutut Mohon Keadilan, Pangdam Udayana Ikut Menangis!

suaramedia.id – Isak tangis menggema di rumah duka Prada Lucky Chepril Saputra Namo di Kupang, NTT. Sepriana Paulina Mirpey, ibunda Prada Lucky, berlutut memohon keadilan kepada Panglima Kodam IX/Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto, Senin (10/8). Kedatangan Pangdam sekitar pukul 14.20 WITA disambut dengan pemandangan pilu. Sepriana, dengan air mata berlinang, mengucapkan permohonan yang menyayat hati.

"Bapak, tolong perjuangkan anak saya! Saya hanya minta keadilan," racau Sepriana, suaranya bergetar menahan isak. Ia tak kuasa menerima kepergian putra keduanya yang diduga menjadi korban kekerasan seniornya di Yon TP 834/WM Nagekeo. "Tolong saya butuh keadilan, Bapak. Saya tidak terima anak saya mati. Saya serahkan anak saya kepada NKRI sebagai tentara, tolong saya mohon, Bapak," lanjutnya, suaranya semakin lirih.

Ibu Prada Lucky Berlutut Mohon Keadilan, Pangdam Udayana Ikut Menangis!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Kesedihan Sepriana begitu mendalam. Ia bahkan berlutut di hadapan Pangdam, memohon keadilan untuk Prada Lucky yang menjadi tulang punggung keluarga. Pangdam pun terenyuh dan ikut berlutut, merangkul Sepriana yang terus menangis. "Saya seorang ibu, tolong saya Bapak. Anak saya penopang hidup saya, kebanggaan saya," ucap Sepriana di tengah pelukan Pangdam.

Sepriana mendesak agar pelaku dihukum mati dan dipecat dari dinas kemiliteran. Menurutnya, perbuatan para senior itu sudah di luar batas kemanusiaan. Menanggapi hal itu, Mayjen TNI Piek Budyakto menyatakan bahwa 20 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Pomdam IX/Udayana, termasuk satu orang perwira. Meski demikian, ia belum bisa menjelaskan motif penganiayaan tersebut.

"Siapa pun yang melakukan perbuatan kekerasan harus diusut tanpa pandang bulu," tegas Pangdam, menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini. Prada Lucky, yang baru dua bulan berdinas, meninggal dunia pada Rabu (6/8) setelah menjalani perawatan intensif selama empat hari. Jenazahnya dimakamkan pada Sabtu (9/8) dengan upacara kemiliteran. Kasus ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan menjadi sorotan publik.

Bayu Nata
Author: Bayu Nata

jurnalis di Suara Media yang fokus pada isu-isu sosial-politik dan tata kelola pemerintahan daerah. Tulisannya sering menyoroti kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat dan perkembangan dinamika politik di tingkat regional.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar