suaramedia.id – MPR for Papua mengecam keras aksi kekerasan yang menyebabkan seorang guru, Melani Wamea, meninggal dunia di Distrik Holuwon, Yahukimo. Mereka mendesak aparat keamanan untuk bertindak tegas dan melakukan investigasi menyeluruh atas kasus ini.

Related Post
Ketua MPR for Papua, Yorrys Raweyai, menyatakan bahwa kekerasan terhadap tenaga pendidik, apalagi sampai menghilangkan nyawa, adalah tindakan yang tidak bisa ditolerir. Ia meminta aparat untuk menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para guru dan fasilitas pendidikan di seluruh Tanah Papua.

"Kejadian ini tidak bisa diterima dengan alasan apapun. Saya meminta aparat keamanan untuk melakukan tindakan tegas dan investigasi menyeluruh," tegas Yorrys dalam keterangannya, Selasa (14/10).
Yorrys menambahkan, kasus kekerasan terhadap tenaga pendidik bukan pertama kali terjadi di Papua. Sejak awal 2025, puluhan guru telah menjadi korban, bahkan beberapa di antaranya meninggal dunia. Ia juga menyoroti insiden pembakaran SMP Kiwirok yang diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Menanggapi hal ini, aparat keamanan telah bergerak menuju lokasi pembakaran SMP Kiwirok. Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, mengatakan bahwa pihaknya merespons cepat kejadian tersebut dan akan melakukan tindakan yang diperlukan.
MPR for Papua menekankan bahwa infrastruktur pendidikan adalah garda terdepan dalam pembangunan sumber daya manusia di Papua. Oleh karena itu, keamanan dan kenyamanan para tenaga pendidik harus dijamin agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.










Tinggalkan komentar