suaramedia.id – Pemandangan bendera Merah Putih yang berkibar setengah tiang di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (30/9) memicu pertanyaan. Rupanya, pengibaran bendera setengah tiang ini merupakan bagian dari peringatan nasional untuk mengenang peristiwa Gerakan 30 September (G30S) yang terjadi pada tahun 1965.

Related Post
Pemerintah, melalui Kementerian Kebudayaan, telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 8417/MK.L/TU.02.023/2025 yang mengimbau seluruh elemen masyarakat, instansi pemerintah, lembaga pendidikan, serta kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri untuk mengibarkan bendera setengah tiang pada tanggal 30 September. Selanjutnya, pada 1 Oktober pukul 06.00 waktu setempat, bendera akan dikibarkan satu tiang penuh untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila.

Peristiwa G30S menjadi catatan kelam dalam sejarah Indonesia. Pada malam 30 September 1965, sejumlah perwira tinggi TNI Angkatan Darat menjadi korban penculikan dan pembunuhan. Peringatan ini menjadi momen refleksi bagi bangsa Indonesia.
Selain Istana Kepresidenan, pantauan suaramedia.id – juga mendapati bendera setengah tiang berkibar di berbagai gedung instansi pemerintahan di Jakarta, seperti Kementerian Pariwisata, Kementerian Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam), Kementerian Pertahanan, hingga Museum Nasional.
Hari Kesaktian Pancasila tahun 2025 ini mengusung tema "Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya". Kementerian Kebudayaan RI telah menetapkan pedoman penyelenggaraan upacara peringatan yang akan dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan bertindak sebagai inspektur upacara.
Upacara tersebut akan meliputi mengheningkan cipta, pembacaan teks Pancasila oleh Presiden RI, pembacaan naskah UUD NRI tahun 1945 oleh Ketua MPR RI, pembacaan dan penandatanganan ikrar, serta pembacaan doa oleh Ketua DPR RI. Para pemimpin lembaga negara, menteri Kabinet Merah Putih, dan tamu undangan lainnya juga akan hadir dalam upacara tersebut.
Di daerah, upacara Hari Kesaktian Pancasila juga akan dilaksanakan di kantor pemerintah setempat secara luring.
Peristiwa G30S pada tahun 1965 telah merenggut nyawa enam jenderal dan seorang perwira ABRI yang kini dikenal sebagai 7 pahlawan revolusi. Tragedi ini juga diikuti dengan pembantaian terhadap ribuan anggota dan simpatisan PKI. Sejarawan Benedict Anderson memperkirakan bahwa sekitar setengah juta orang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Hingga saat ini, berbagai versi dan interpretasi sejarah mengenai peristiwa G30S masih menjadi perdebatan. Namun, pada intinya, peristiwa tersebut disebut bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan mengubah ideologi negara dari Pancasila menjadi komunis. Terdapat berbagai pandangan mengenai dalang di balik peristiwa tersebut, mulai dari PKI, konflik internal AD, keterlibatan CIA, hingga peran Soekarno dan Soeharto.










Tinggalkan komentar