Bobby Nasution Blak-blakan: Sumut Tak Perlu Status Bencana Nasional, Ini Alasannya!

Bobby Nasution Blak-blakan: Sumut Tak Perlu Status Bencana Nasional, Ini Alasannya!

suaramedia.id – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, angkat bicara menanggapi derasnya desakan dari berbagai pihak agar bencana alam yang melanda wilayahnya segera ditetapkan sebagai darurat bencana nasional. Dengan lugas, Bobby menyatakan bahwa penetapan status tersebut belum menjadi kebutuhan mendesak, mengingat dukungan dan bantuan dari pemerintah pusat sudah sangat masif dan terasa efektif sejak awal kejadian.

Bobby menekankan bahwa sejak hari-hari pertama musibah, kehadiran dan sokongan dari pemerintah pusat sudah sangat terasa di lapangan. Ia merinci sejumlah bukti konkret, salah satunya adalah peran vital TNI AU yang mengerahkan helikopter untuk membuka akses ke area-area terdampak yang sulit dijangkau.

Bobby Nasution Blak-blakan: Sumut Tak Perlu Status Bencana Nasional, Ini Alasannya!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

"Menurut saya, Pemerintah Pusat dari awal sekali sudah memberikan kekuatannya secara penuh. Pertanyaan saya, apakah helikopter kita di Sumut ini ada? Tentu tidak. Kami bisa mencapai lokasi, bisa membuka akses ke sana, itu semua berkat bantuan helikopter dari TNI AU. Dan itu datangnya dari pusat," ujar Bobby, pada Senin (15/12).

Selain itu, menantu Presiden Jokowi ini menambahkan, pembangunan jembatan darurat di beberapa titik krusial, termasuk di kawasan Belawan dan Tapanuli Tengah, juga tak luput dari sokongan material dari Pemerintah Pusat. Bantuan logistik esensial seperti pangan, bahan bakar minyak (BBM), hingga pasokan LPG, telah disalurkan sejak fase awal bencana.

"Pembangunan jembatan Deli yang kini sedang dikerjakan, meskipun stok material di sini terbatas, semuanya dibantu dari Pemerintah Pusat. Bantuan pangan dan logistik lainnya pada awal-awal kejadian, memang ada yang kami kumpulkan sendiri, tetapi sebagian besar juga dibantu oleh Pemerintah Pusat. Begitu pula dengan bantuan BBM dan kebutuhan lainnya," jelasnya.

Bobby juga menjelaskan bahwa terputusnya jalur utama dari Medan menuju Tapanuli Tengah sempat menghambat distribusi. Namun, bantuan dari Pemerintah Pusat berhasil dialihkan melalui Sibolga, memastikan pasokan tetap menjangkau wilayah terdampak. "Kita tahu akses masuk seperti dari Medan ke Tapteng terputus. Bantuannya dari Pemerintah Pusat masuk dari Sibolga. Bahkan untuk membantu pasokan LPG dan PLN juga sama. Menurut saya, kekuatan yang sudah diberikan negara hari ini sangat membantu. Sangat-sangat membantu," ungkapnya.

Menanggapi anggapan bahwa status bencana nasional akan mempercepat pembangunan infrastruktur permanen, Bobby memiliki pandangan berbeda. Ia menilai, status tersebut tidak serta-merta mengubah jembatan darurat menjadi permanen dalam sekejap, apalagi dengan kondisi cuaca ekstrem yang masih mengancam.

"Contoh di Tapanuli Tengah, kita sudah bangun jembatan. Memang kalau pakai status bencana nasional, jembatannya langsung bisa jadi jembatan permanen? Tidak juga. Sama seperti jembatan Deli. Tiba-tiba hujan deras, air naik lagi, jembatan bisa hilang lagi. Rasanya, apakah dengan status bencana nasional waktu pengerjaannya jadi singkat? Sama saja. Personel mungkin lebih banyak, tapi teknologi yang kita gunakan hari ini sudah ada, seperti jembatan Deli. Kalau hujan lagi, bukan menyalahkan cuaca, tapi realitanya di lapangan, jembatan bisa hilang lagi," sebutnya.

Bobby menambahkan, Pemerintah Pusat juga telah mengirimkan tujuh unit alat berat tambahan ke Tapanuli Tengah, difokuskan untuk membuka akses ke daerah yang masih terisolasi. Ia mengklarifikasi bahwa istilah ‘terisolasi’ yang kerap disebut, menurut Bobby, bukan berarti wilayah tersebut sama sekali tidak dapat dijangkau, melainkan lebih pada kesulitan akses bagi kendaraan berat. "Kemarin dari pusat sudah tujuh alat berat tambahan dikirim ke Tapteng, difokuskan ke Tapteng, karena di sana tinggal yang terisolir. Bahasa terisolir itu bukan sama sekali tidak bisa diakses ya, tapi tidak bisa diakses kendaraan, kalau yang lainnya sudah bisa," katanya.

Oleh karena itu, Bobby menegaskan, yang terpenting saat ini adalah memastikan akses dan kebutuhan dasar masyarakat terdampak tetap terpenuhi, terlepas dari status bencana yang ditetapkan. "Secara bantuannya sudah bisa dibilang seperti bantuan bencana nasional, ya, tapi statusnya masih di tingkat provinsi. Saya rasa bantuannya luar biasa," tutup Bobby.

Bayu Nata
Author: Bayu Nata

jurnalis di Suara Media yang fokus pada isu-isu sosial-politik dan tata kelola pemerintahan daerah. Tulisannya sering menyoroti kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat dan perkembangan dinamika politik di tingkat regional.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar