Waketum Golkar: Koalisi Permanen Jerat Parpol, Ada Apa?

Waketum Golkar: Koalisi Permanen Jerat Parpol, Ada Apa?

suaramedia.id – Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengungkapkan kekhawatiran mendalamnya terkait wacana koalisi permanen yang belakangan kembali mencuat. Menurutnya, model koalisi semacam ini berpotensi besar membatasi ruang gerak dan fleksibilitas partai politik dalam merumuskan serta membangun kesepahaman visi dan misi kebangsaan.

Doli Kurnia, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, menegaskan bahwa gagasan koalisi permanen memerlukan kajian serius dan mendalam, terutama jika diusulkan untuk diatur dalam undang-undang. Ia menyoroti bahwa sepanjang sejarah perpolitikan Indonesia, koalisi selalu terbentuk secara alamiah dan bersifat temporer, bukan permanen.

Waketum Golkar: Koalisi Permanen Jerat Parpol, Ada Apa?
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

"Kita harus sangat berhati-hati dalam memformalkan bentuk koalisi yang permanen," ujar Doli saat dihubungi pada Kamis (11/12) lalu. Ia menambahkan, penguncian dalam sebuah koalisi permanen dikhawatirkan akan menghilangkan keleluasaan partai untuk mengembangkan gagasan yang lebih luas, karena adanya keterikatan kepentingan politik yang mengikat.

Lebih lanjut, Doli menjelaskan bahwa sifat koalisi yang seharusnya dinamis dan adaptif terhadap perubahan politik akan terhambat oleh struktur permanen. Kondisi ini, menurutnya, dapat menciptakan kekakuan politik yang pada akhirnya membatasi kemampuan partai politik untuk berinovasi dan menyumbangkan ide-ide segar bagi pembangunan negara.

"Partai politik seharusnya diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk mengelaborasi konsep pembangunan bangsa dan negara, tanpa harus terbelenggu oleh ikatan koalisi yang kaku," tegas Doli. Kekhawatiran ini muncul setelah Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, mendorong kembali wacana koalisi permanen tersebut. Doli berharap, kebebasan berpikir dan berkreasi partai politik tetap menjadi prioritas demi kemajuan demokrasi dan pembangunan nasional.

Jakarta, 13 Desember 2025.

Bayu Nata
Author: Bayu Nata

jurnalis di Suara Media yang fokus pada isu-isu sosial-politik dan tata kelola pemerintahan daerah. Tulisannya sering menyoroti kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat dan perkembangan dinamika politik di tingkat regional.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar