suaramedia.id – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, menyampaikan harapan mendalam agar kasus perundungan (bullying) yang merenggut nyawa seorang siswa SMPN 19 Tangerang Selatan tidak terulang kembali. Pernyataan ini disampaikan saat ia mengunjungi keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa.
Related Post
Arifatul mengungkapkan duka cita mendalam atas meninggalnya Hisyam, siswa yang menjadi korban bullying. "Kami datang untuk takziah, menyampaikan bela sungkawa dan duka cita mendalam atas wafatnya Ananda Hisyam," ujarnya kepada awak media saat berada di rumah duka. Pihaknya juga telah memberikan pendampingan kepada keluarga korban sejak awal kasus ini mencuat.
Menteri PPPA menekankan pentingnya kerja sama dari berbagai pihak dalam mencegah bullying. "Ini perlu kerja sama semua pihak, keluarga, masyarakat, sekolah ya, di tempat pendidikan, ini juga harus saling menguatkan agar tidak terjadi bullying lagi kepada siapapun ya," tegasnya. Ia berharap tidak ada lagi kasus serupa yang menimpa anak-anak Indonesia di masa depan.
Kasus yang menimpa MH, siswa kelas 7 SMPN 19 Ciater Serpong, menjadi perhatian serius. Korban diduga mengalami kekerasan fisik berupa pukulan menggunakan bangku besi di kepala pada tanggal 20 Oktober 2025 di lingkungan sekolah. Setelah kejadian tersebut, MH mengeluhkan sakit dan mengungkapkan bahwa ia sering menjadi korban bullying, termasuk dipukul dan ditendang.
Korban sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit swasta di Tangerang Selatan, namun kondisinya terus memburuk hingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati. Sayangnya, setelah satu minggu dirawat intensif, MH dinyatakan meninggal dunia. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari bullying bagi seluruh anak.
Author: Bayu Nata
jurnalis di Suara Media yang fokus pada isu-isu sosial-politik dan tata kelola pemerintahan daerah. Tulisannya sering menyoroti kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat dan perkembangan dinamika politik di tingkat regional.
Tinggalkan komentar