suaramedia.id – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rasa bangga atas terwujudnya 100 Sekolah Rakyat hanya dalam waktu enam bulan. Capaian ini, menurutnya, melampaui ekspektasi awal. "Saya ucapkan terima kasih kepada tim lintas kementerian. 100 sekolah, jujur saja, ini di luar perkiraan saya," ujar Prabowo saat memberikan pembekalan kepada guru dan kepala Sekolah Rakyat di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (20/8).

Related Post
Prabowo menjelaskan, gagasan Sekolah Rakyat pertama kali disampaikan pada Februari 2025. Awalnya, para menteri optimistis target operasional Juli 2025 dapat tercapai. "Mereka melapor, saya bilang, jangan dipaksakan. Saya mengerti betapa sulitnya merencanakan sesuatu yang baru," katanya.

Ia mengakui, proses pendirian Sekolah Rakyat penuh tantangan, mulai perencanaan, penganggaran, pencarian gedung, seleksi guru dan kepala sekolah, hingga rekrutmen siswa. "Saya paham itu, saya katakan jangan dipaksa," tegasnya. Meskipun awalnya ia memperkirakan realisasi pada Juli 2026, para menteri, menurutnya, mampu bekerja keras dan cerdas.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) melaporkan bahwa 100 Sekolah Rakyat telah siap beroperasi pada Juli 2025, dan 165 sekolah akan menyusul pada September 2025. "Luar biasa! Terima kasih kepada para menteri, Menko, semua yang bekerja keras dan saling membantu," puji Prabowo.
Ia menilai para menteri telah bekerja di luar perkiraan, dengan hasil 100 sekolah yang beroperasi dan target 165 sekolah berikutnya. "Kita harapkan tahun depan 200 sekolah," tambahnya.
Sekolah Rakyat merupakan program prioritas Prabowo untuk menyediakan akses pendidikan gratis berkualitas bagi anak-anak keluarga miskin, sekaligus memutus rantai kemiskinan. Program berasrama ini juga mengintegrasikan beragam program, seperti cek kesehatan gratis, makan bergizi gratis, jaminan kesehatan, Koperasi Desa Merah Putih, dan program 3 juta rumah.
Saat ini, Sekolah Rakyat telah tersebar di 100 titik di seluruh Indonesia, meliputi Aceh (3 sekolah), Sumatera Utara (4), Riau (3), Kepulauan Riau (1), Sumatera Barat (3), Jambi (2), Bengkulu (2), Sumatera Selatan (3), DKI Jakarta (3), Jawa Barat (13), Jawa Tengah (9), DIY (2), Jawa Timur (19), Bali (1), NTB (2), NTT (1), Kalimantan Tengah (1), Kalimantan Selatan (2), Kalimantan Timur (1), Sulawesi Utara (2), Sulawesi Tengah (2), Sulawesi Selatan (8), Sulawesi Barat (2), Sulawesi Tenggara (1), Maluku Utara (3), Papua (3), Lampung (1), Banten (2), dan Maluku (1).
Pada tahun ajaran 2025/2026, Kemensos menargetkan 165 Sekolah Rakyat beroperasi dengan kapasitas 15.895 siswa, didukung 2.407 guru dan 4.442 tenaga pendidik.










Tinggalkan komentar