suaramedia.id – Kabar gembira datang dari Myanmar! Selebgram Arnold Putra, Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah ditahan selama hampir delapan bulan, akhirnya berhasil dibebaskan dan kembali ke tanah air. Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI mengonfirmasi kepulangan Arnold pada Senin (21/7) sore setelah upaya diplomasi intensif membuahkan hasil.
Related Post
Arnold, yang sebelumnya dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara di Insein Prison, Yangon, terjerat kasus pelanggaran Undang-Undang Imigrasi 1947, Undang-Undang Anti-Terorisme, serta Undang-Undang Perkumpulan Terlarang Pasal 17(2). Ia dituduh memasuki Myanmar secara ilegal melalui perbatasan Thailand dan berinteraksi dengan kelompok bersenjata yang dianggap terlarang oleh pemerintah Myanmar, seperti People’s Defense Force (PDF) dan Karen National Liberation Army (KNLA).
Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemhan, Brigjen Frega Ferdinand Wenas, menjelaskan bahwa pembebasan Arnold merupakan buah dari kerja keras diplomasi pertahanan yang melibatkan berbagai pihak. "Termasuk Bapak Hashim Djojohadikusumo dan Sasakawa Peace Foundation yang secara intensif membangun komunikasi dengan pemerintah Myanmar," ungkap Frega dalam keterangan tertulis, Selasa (22/7).
Frega menambahkan, dukungan dari Sasakawa Peace Foundation merupakan bagian dari kerjasama yang telah terjalin antara Kemhan RI dan yayasan tersebut sejak 2023 melalui program Military Personnel Exchange. Melalui jalur diplomatik dan dialog intensif, mediasi akhirnya berhasil dilakukan hingga Pemerintah Myanmar menyetujui pembebasan Arnold.
Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Myanmar, Bapak Hashim Djojohadikusumo, serta Sasakawa Peace Foundation atas peran aktif mereka dalam proses pembebasan Arnold. Ke depannya, Kemhan berharap Arnold dapat lebih berhati-hati dan bijak saat berada di luar negeri, khususnya di negara yang tengah mengalami konflik. Pengalaman ini diharapkan menjadi pelajaran berharga agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Author: Bayu Nata
jurnalis di Suara Media yang fokus pada isu-isu sosial-politik dan tata kelola pemerintahan daerah. Tulisannya sering menyoroti kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat dan perkembangan dinamika politik di tingkat regional.
Tinggalkan komentar