OJK Kantor Regional 1 Gelar Rapat Dewan Komisioner Bulanan Secara Virtual

Tangerang | Banten, suaramedia.idOtoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 1, menggelar rapat Dewan Komisioner Bulanan ( RDKB) secara Virtual. Dalam gelar rapat tsb, sebelumnya awak suaramedia.id mendapat undangan Via WAG Senin (05/09/22), pukul 12.30 s/d 14.00 wib yang diinformasikan oleh salah satu staff OJK (Kantor Regional 1) Adam Novriansyah.

Dalam rapat yang digelar secara umum kegiatan hari itu adalah menyampaikan perkembangan asesmen sektor jasa keuangan dan kebijakan OJK hasil RDKB bulan Agustus 2022.

Kegiatan tsb, diikuti oleh wartawan media online dan juga Narasumber OJK antara lain: Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Dian Ediana Rae, kepala eksekutif pengawas pasar modal OJK, Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif pengawas pasar modal OJK, Ogi Prastomiyono, kepala eksekutif pengawas IKNB OJK, Sophia Issabella Wattimena, ketua dewan audit merangkap ADK OJK,
Friderica Widyasari Dewi, Anggota dewan komisioner bidang edikasi dan perlindungan konsumen OJK Doni Primanto Joewono, Anggota dewan komisioner Ex-Officio Bank Indonesia
Suahasil Nazara, Anggota dewan komisioner Ex-Officio kementrian keuangan.

Adapun isi rapat yang dirangkum dalam siaran pers yang didapat para Wartawan adalah menjelaskan perkembangan keuangan Indonesia.

Hasil siaran pers adalah OJK yang dibagikan Adam melalui media WhatsApp adalah OJK menilai stabilitas system keuangan terjaga dan kinerja intermediasi Lembaga jasa keuangan melanjutkan perbaikan, yang berkontribusi terhadap berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional di tengah pelemahan ekonomi global yang disertai inflasi tinggi akibat peningkatan pertentangan geopolitik yang berkepanjangan katanya.

Menurutnya, Perekonomian Indonesia menunjukan berlanjutnya proses pemulihan. PDB Indonesia pada triwulan 2 tahun 2022 tumbuh diatas ekspektasi pada level 5,44 year on year (Triwulan 1 – 2022 hanya 5.01% Year on Year) didorong oleh peningkatan pertumbuhan konsumsi  dan ekspor berdasarkan pertumbuhan PDRB per Provinsi, telah terdapat 18 Provinsi dengan laju PDRB yang lebih tinggi dibandingkan dengan pra pandemic (Triwulan IV-2019), sementara 12 provinsi diantaranya tumbuh lebih baik dari pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga..!  Kapolda Banten Dampingi Kunker Wapres RI Ma'ruf Amin, Sambangi Korban Banjir Bandang di Lebak

Perkembangan Pasar Modal
Sejalan dengan perkembangan positif kondisi domestic tersebut, pasar saham Indonesia terpantau menguat. Hingga 31 Agustus 2022, IHSG tercatat menguat sebesar 3,27% mtd ke level 7.178,59 dengan nonresiden mencatatkan inflow sebesar Rp.7,52 truliun. Di pasar SBN, nonresiden mencatat inflow sebesar 10,5 triliun sehingga mendorong rerata yield SBN turun 15,90 bps mtd pada seluruh tenor. Penghimpunan dana di pasar modal hingga 31 Agustus 2022 tercatat sebesar Rp168,75 triliun dengan emiten baru tercatat 48 emiten.

Kinerja Perbankan
Fungsi intermediasi perbankan pada Juli 2022 meningkat dengan kredit tumbuh 10,71% Year on year didorong peningkatan kredit jenis modal kerja kategori debitur korporasi. Namun secara nominal kredit perbankan sedikit menurun sebesar Rp.17,54 triliun menjadi Rp.6.159,33 triliun. Sementara itu dana pihak ketiga (DPK) pada Juli 2022 tumbuh sebesar 8,59% Year on year, melambat dibandingkan bulan sebelumnya 9,13% year on year, utamanya didorong perlambatan giro sejalan dengan normalisasi kebijakan moneter Bank Indonesia.

Likuiditas industry perbankan pada Juli 2022 masih pada level yang memadai. Terlihat dari rasio alat likuid dan alat likuid /DPK masing masing sebesar 124,45% dan 27,92%, terjaga di atas ambang batas ketentuan masing-masing pada level 50% dan 10%

Kinerja Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
Penghimpunan premi sector asuransi bulan Juli 2022 tercatat meningkat dengan penghimpunan premi Asuransi jiwa bertambah sebesar Rp.13,2 triliun, serta asuransi umum bertambah sebesar Rp.8,6 triliun. Piutang pembiayaan tercatat tumbuh 7,1% year on year pada Juli 2022 sebesar Rp.385 triliun. Profil risiko perusahaan pembiayaan pada Juli 2022 masih terjaga dengan rasio NPF tercatat sebesar 2,72%. Sedangkan sector dana pension tercatat mengalami pertumbuhan Aset sebesar 3,86% year on year, dengan nilai asset mencapai Rp.336,14 triliun. Selain itu, tambah Adam lagi, Fintech peer to peer (p2p) lending pada Juli 2022 terus mencatatkan pertumbuhan dengan outstanding pembiayaan tumbuh sebesar 88.8% year on year meningkat Rp.1.14 triliun menjadi Rp.46 triliun tandasnya.

Baca Juga..!  Dampingi Presiden Buka Trade Expo Indonesia 2022, Pj Gubernur Banten Optimis Nilai Ekspor Provinsi Banten Meningkat

Perkembangan Edukasi dan Perlindungan Konsumen
OJK melaksanakan edukasi keuangan secara massif, baik online melalui Learning Managemant System (LMS) dan media social serta tatap muka, dengan melkukan kolaborasi Bersama kementrian/Lembaga dan pemangku kepentingan lainnya.
OJK juga terus mengoptimalkan peran 408 tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD) yang tersebar di 34 provinsi dan 574 Kabupaten/kota.

Arah Kebijakan Kedepan
OJK tetap mewaspadai simpul-simpul resiko yang dapat mempengaruhi kinerja industry jasa keuangan , terutama disebabkan pelemahan ekonomi dan ketidakpastian pasarkeuangan global yang akan masih tinggi kedepannya.

OJK mencermati sedikit kenaikan rasio NPL untuk kredit restrukturisasi covid 19 dari 6,44% pada JUNI 2022 menjadi 7,10% pada Juli 2022.

Sehubungan dengan hal itu  OJK mengevaluasi berbagai alternative kebijakan yang diperlukan khususnya pada sector-sektor ekonomi yang dinilai saat ini masih perlu dibantu untuk melanjutkan pemulihan, termasuk dalam hal ini adalah dukungan kepada UMKM maupun daerah tertentu pungkasnya.

(N.Nur)

Facebook Comments