Kota Tangerang, suaramedia.id – Maju nya suatu daerah ditengarai dengan adanya nya deru pembangunan. Seperti di Kelurahan Panunggangan Barat ( Pan.Bar ) Kecamatan Cibodas Kota Tangerang Banten. Kampung yang semula indentik dengan khasanah budaya dan kekeluargaan yang kental itu, kini sebagian penduduknya sudah banyak yang hijrah ke luar.
Sanusi Pane salah satu tokoh pemuda kota Tangerang mengatakan, kendati demikian masyarakat pribumi yang masih tinggal di kelurahan tsb, masih banyak yang menetap di kampung/Kelurahan itu. Sebagai masyarakat desa/kelurahan setempat merasa memiliki tanggungjawab untuk menjaga, dan merawat kuburan Ki Buyut Jenggot asal, Serang Banten ini, merasa terpanggil saat kuburan tsb, akan di pindahkan ke tempat lain. Kata Sanusi Pane (Sabtu 23/7/2022).
” Kami wajib merawat, menjaga dan melestarikan” agar kuburan itu tetap jadi ikon wisata religi kata masyarakat Panunggangan Barat, Cibodas Kota Tangerang.
Menurut masyarakat setempat, bahwa Makam Ki Buyut Jenggot yang berasal dari Tirtayasa Serang Banten yang telah berusia ratusan tahun itu adalah sosok seorang penyebar agama islam kala itu, dan makom nya masih terjaga hingga kini di lokasi pemakaman Syeh Ki Buyut Jenggot yang berlokasi di Kp.Sukasari Kelurahan Panunggangan Barat, Cibodas Kota Tangerang.
Walaupun belakangan lokasi makam tsb, terimbas pembangunan perumahan dan terancam tergusur oleh pihak pengembang, namun kami tetap menolak dan mempertahankan. Bahkan informasi yang diperoleh suaramedia.id bahwa pihak pengembang bersedia membayar dua milyard yang penting makom tsb, di pindahkan. Namun hal itu tidak di gubris oleh masyarakat setempat. Dengan tawaran yang pantastis tsb, malah masyatakat setempat mengajak kepada semua masyarakat panunggangan husus nya dan Kota Tangerang Banten pada umum nya untuk memviralkan seantero jagad bahwa keberadaan makam harus tetap dijaga, dirawat, dan dilestarikan katanya.
“Mari sama-sama kita dukung
Makam Syeh Ki Buyut Jenggot Menjadi Cagar Budaya dan Religi di Kota Tangerang, Cagar Budaya Ki Buyut Jenggot ujar masyarakat setempat.
(AE/Red)
