LEBAK | BANTEN, suaramedia.id – Pencarian jasad seorang santri atas nama Hadi (17), yang merupakan korban tenggelam karena terseret arus Pantai Karangseke, Binuangeun, akhirnya berhasil ditemukan oleh nelayan, disekitar perairan tangkap ikan tidak jauh dari tempat kejadian, yakni di laut sekitaran perairan Tanjung Panto, Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Senin (21/6/2021).
Diketahui, bahwa santri tersebut bernama Hadi Bin Nana, merupakan warga Kampung Panunggulan, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, yang mana korban tersebut terseret ombak di Pantai Karang Seke pada hari Sabtu lalu (19/6/2021), yang mana saat itu korban berenang dengan temannya Kiki (15), warga Kampung Wakapsari, Desa Parakanlima, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Mereka adalah korban kecelakaan laut, yang merupakan rombongan dari pondok pesantren Gunung Kencana yang datang ke Pantai Karangseke, Binuangeun, untuk berlibur seusai mrnggelar acara Walimahan di Pondok Pesantren Kiyai H. Mumuh Turmudi.
Adapun saksi dalam penemuan jasad korban tersebut Ukan Ujang Supandi (32) selaku Balawista Lebak dan Bekti (48) selaku anggota Pol PP Kecamatan Wanasalam, sementara pencarian jasad korban tersebut melibatkan Basarnas, Nelayan, Balawisa, BPBD Lebak, Pol PP Wanasalan, TNI, POLRI, TAGANA, RAPI, Pokdarwis Lebak, PMI Bayah dan Wanasalam, serta masyarakat sekitar.
“Saat ditemukan posisi korban berada ditengah laut tidak jauh dari TKP, korban ditemukan oleh dua orang nelayan Saudara Cecep dan Dodi, saat itu mereka berdua sedang berada ditengah laut sedang mencari ikan dan tidak sengaja melihat mayat manusia mengapung tidak jauh dari posisi perahu mereka, akhirnya mereka berdua berinisiatif untuk membawa mayat dengan cara membawa tubuh korban ke Dermaga dan memberitahukan kepada pihak keluarga, serta gabungan Tim SAR yang sedang mengadakan pencarian disekitar pesisir, dengan cara melambaikan tangan agar segera merapat ke Dermaga. Setelah berada di Dermaga korban langsung dibawa ke RSUD Malingping untuk keperluan visum, krmudian langsung dibawa ke rumah duka,” tutur Ukan.
Pewarta : (Jaya)
