Kepala Desa Karet Tindaklanjuti Program Kemensos RI



TANGERANG |BANTEN,suaramedia.id-
Kepala Desa Karet Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang, Mudi menindak lanjuti program Menteri Sosial. Program tersebut, yakni penyaluran beras sebanyak 10 kg kepada penerima manfaat diwilayah Desa Karet Sepatan. Bantuan beras ini di berikan kepada mereka yang tidak menerima atau di luar penerima tiga  jenis Bansos yang selama ini sudah berjalan, yakni Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT ) ” terang Mudi kepada Suara Media sabtu (7/8) di ruang kerjanya.

Menurutnya penyaluran bantuan sebanyak10, kg /Penerima manfaat ini adalah untuk masyarakat yang belum optimal mencari nafkah karena kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM) . Data penerima bantuan beras BPNT tersebut, adalah usulan dari Pemerintah Daerah ujarnya.
.
Adanya Program kemensos melalui Bulog yang disalurkan oleh petugas kantor Post Indonesia” terang Asep Sekdes Karet itu dipantau langsung oleh Kasi Pemeritahan Kecamatan Sepatan.

Asep juga mengatakan, ” Bantuan beras sebesar 10 kg khusus disalurkan untuk pekerja sektor informal terdampak pandemi di Jawa dan Bali, yakni wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Para penerima adalah pemilik warung makan, pedagang kaki lima, pengemudi ojek, buruh lepas, buruh harian, karyawan kontrak, dan sebagainya, yang tidak bisa bekerja secara normal karena keterbatasan aktifitas/beber Asep.

Selain itu, Kemensos juga bermitra dengan Perum Bulog dalam penyaluran beras untuk 10 juta KPM PKH dan 10 juta KPM BST seberat 10 kg per KPM. “Yang menyalurkan Perum Bulog, Kemensos hanya mengirimkan data penerima kepada Kementerian Keuangan, total volume untuk beras dari Perum Bulog itu seberat 200.000.000 kg katanya.

Berbeda dengan beras dari Kemensos seberat 5 kg, beras dari Perum Bulog seberat 10 kg ini disalurkan untuk Skala Nasional sesuai dengan Domisili KPM PKH dan KPM BST.

“Dengan bantuan beras, diharapkan bisa meringankan dan memenuhi sebagian kebutuhan pokok para KPM yang terdampak pandemi,” kata Mensos.

Secara umum, dalam rangka pelaksanaan program perlindungan sosial, Kemensos juga mengoptimalisasi program bansos reguler, yakni PKH, BPNT/Kartu Sembako dan BST. PKH tahap ketiga yakni untuk bulan Juli-Agustus-September, disalurkan pada Juli 2021.

“Kemensos juga mencairkan BST untuk 10 juta KPM selama 2 bulan yakni Mei – Juni, yang cair pada Juli. Kemudian untuk 18,8 juta KPM BPNT/Kartu Sembako mendapat tambahan dua 2 bulan, yakni pada bulan Juli dan Agustus,” kata Mensos.

Anggaran untuk PKH sebesar Rp28,3 triliun, dan BPNT/Kartu Sembako sebesar Rp 42,3 T yang disalurkan melalui Bank-bank Milik Negara (Himbara).

Kemudian untuk BST anggaran sebesar Rp15,1 T, yang disalurkan oleh PT. Pos Indonesia.

“Dengan ketiga bansos ini diharapkan meningkatkan daya beli masyarakat,” kata Mensos.

Masih ditempat yang sama, Mudi menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah yang telah mengalokasikan berbagai bantuan untuk masyarakat, sehingga apa yang mereka harapkan selama Pandemi Covid- 19 ini, beban keluarga sedikit terbantu” ujarnya.

Demikian pula, Penyaluran ini berjalan tidak begitu lama sehingga prosesnya lancar, aman dan kondusif, lantaran dibantu oleh Kepala Dusun ( Kadus) Para Rukun Tetangga ( RT) dan Aparatur Desa pungkasnya.

( Iwan.MC)..

Facebook Comments
Baca Juga..!  Jelang Pemilu 2024, Siskamling di Tangerang Kembali Aktif, Kapolres Ajak Warga Jaga Persatuan