Gegara VN Seorang Warga, TB. Saptani PWNU Provinsi Banten Bakal Lapor ke APH0

Tangerang, suaramedia.id – Terkait adanya usulan atau keinginan warga masyarakat Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang. Dalam hal pelestarian peninggalan sejarah berupa makom keramat Ki Buyut Jenggot (Syekh Rajasuta Bin Sultan Ageng Tirtayasa) yang kini tengah ramai diperbincangkan serta mendapat dukungan baik pula dari berbagai kalangan. Diantaranya, dari Pengurus Wilayah Nahdlahtul Ulama (PWNU) dan anggota DPP BPPKB Provinsi Bantan.

Informasi yang dihimpun suaramedia.id, keberadaan makom keramat Ki Buyut Jenggot yang terletak di Kampung Sukasari Kelurahan itu pun sudah cukup lama, bahkan konon katanya sudah ada dari generasi kegenerasi serta selalu di jaga dan di rawat terutama oleh warga setempat yang peduli terhadap makom tersebut.

“Setau kami makam ki buyut jenggot sudah ada sejak lama, bahkan dari zaman kakek buyut kami warga asli yang tinggal disini, makam itu sudah ada,” ungkap warga sekitar makom tersebut kepada suarmedia.id, yang meminta namanya tidak dipublikasikan Rabu, (27/7/2022).

Menurutnya, upaya berupa dukungan dari berbagai kalangan yang turut serta ingin menjaga dan melestarikan makom Ki Buyut Jenggot. Tentunya sangat diapresiasi oleh warga masyarakat khususnya yang memang hendak mempertahankan keberadaan makom tersebut menjadi cagar budaya.

Akan tetapi, kata dia, belum lama ini warga masyarakat merasa agak sedikit terusik serta sangat menyayangkan adanya rekaman berupa Voice Note (VN) yang beredar di Grup WhatsApp, dari seseorang warga biasa yang terkesan memerintahkan agar para Ketua RW dan RT berikut Babinsa juga Binamas untuk tidak memberi akses jalan masuk bagi LSM yang dikabarkan ingin melakukan demonstrasi menuju area makom tersebut.

“Terus terang kami merasa miris dan sangat gak nyaman dengan beredarnya voice note seorang warga biasa yang gak ada kapasitasnya, bukan siapa-siapa, gak punya jabatan di lingkungan, tapi tekesan memerintahkan para ketua RW dan RT beserta juga Babinsa dan Binamas supaya tidak memberi jalan masuk kepada LSM yang kata dia ada yang mau demo ke makam ki buyut jenggot. Emang dia yang siapa..?,” ujar dia, sambil menunjukan rasa geramnya.

Baca Juga..!  Danramil Maos Takziah ke Rumah Almarhumah Hj. Siti Rohani

Berikut pernyataan seorang warga tersebut di Voice Note berdurasi 11.29 detik yang di terima suaramedia.id

 “Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatu, mohon maaf kepada bapa-bapa semua yang ada di grup ini, bapa RW, bapa RT, bapa Babinsa dan para tokoh semua dan abang-abang yang saya hormati semua. Terkait hari senin ada isu rencana demo dari salah satu LSM yang di undang sama salah satu penggiat kuburan Kiyai Jenggot maka dengan itu saya memohon kepada para RW yang punya akses jalan ke makam ki buyut jenggot kalau seandainya bisa mohon jangan di beri akses untuk kendaraan-kendaraan komando para pendemo dari luar karena ini udah masuk LSM-LSM dari luar yang di komandani sama TB. Saptani saya juga tidak tau TB. Saptani siapa dan atas undangan siapa gitu ke Panunggangan Barat ya demi menjaga keamanan lingkungan dan kondusif tempat kita di Panunggangan Barat dan sekitarnya maka saya memohon kepada yang punya wilayah, hari Senin supaya akses-akses dirapatkan jangan sampe ada mobil-mobil komando atau pun kendaraan pendemo yang masuk ke wilayah Panunggangan Barat. Saya juga memohon kepada bapa RW dan bapa RT bapa Babinsa serta bapa Binamas dan yang lain-lainnya juga para tokoh semua untuk saling  mengkoordinasikan keamanan lingkungan kita. Sekian dan terimakasih wassalam mualaikum warohmahtullahi wabarokatu,”

Sementara, saat di konfirmasi suaramedia.id, selaku Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Banten, TB. Saptani menegaskan bahwa tidak ada upaya atau aksi seperti yang disebutkan dalam voice note tersebut. Dan ia juga menilai bahwa ucapan itu termasuk fitnah yang keji.

“Saya tegaskan bahwa tidak ada upaya seperti ini dan voice note ini fitnah keji!! Demi Allah SWT tidak sama sekali, jangan salah arti kalau PWNU itu bukan LSM. Nahdlatul Ulama ada itu sebelum ada orang ini dan jangan asal tuduh LSM, dsb. Yang menjadi ajuan kami sudah jelas jadi jangan ngawur kemana-mana. Dan saya hari senin itu agenda di panggil pak menko airlangga jadi ga ada hubungan soal isu di voice note ini…, Mohon sampai kan agar Tabayyun,” tulis TB. Saptani.

Baca Juga..!  Tiga Pilar Kelurahan Uwung Jaya Masih Lakukan Test Swab Antigen dan Penempelan Stiker Bagi Warga Pemudik

“Kalu ini tidak segera di klarifikasi, saya bakal lapor ke aparat penegak hukum (APH). Sebab ada unsur penyeberan berita bohong dan saya merasa tidak terima nama baik saya dilecehkan,” tandasnya.

(Alle Gege Kosasih)

Facebook Comments