Bus Tayo Bikin Pendapatan Terjun Bebas, Pemilik dan Pengemudi B02 Ngadu Ke DPRD

KOTA TANGERANG, SUARAMEDIA.ID – Jadwal Bus Tayo yang pada awalnya telah disepakati secara lisan antara pengemudi angkutan umum konvensional dengan PT.TNG yakni mulai dari pukul 6 : 00 hingga 18 : 00 menuai polemik. Pasalnya berdasarkan fakta dilapangan, jam operasional bus yang melayani Ciledug Tangerang kurang sesuai dengan apa yang telah disepakati bersama.

Hal itu diungkapkan Kelana Zulfikar salah seorang pemilik angkutan umum B02 jurusan Ciledug – Cikokol saat digelarnya rapat dengar pendapat antara DPRD Kota Tangerang, pengemudi angkot B02, dan PT.TNG pengelola bus Tayo, kamis (2/11/2023).
“Kami melihatnya ini sudah jauh dari apa yang disampaikan oleh PT. TNG dan operator bus Tayo PT Tiara,” kata Kelana Zulfikar

Selain itu, masalah waktu tunggu penumpang dari Bus Tayo juga menjadi persoalan yang disebut – sebut menjadikan pendapatan sopir angkot dan pemilik angkot terjun bebas.”Kami memohon temen temen pengemudi Tayo dibatasi hanya 10 menit,” ungkap Kelana Zulfikar.

Menurut dia, sistem tunggu yang kurang ditata disebut Simanulang merugikan pengemudi angkutan umum konvensional, sehingga tidak lagi ada celah bagi dirinya dan puluhan pengemudi.
“Mereka penuh sampai overload, jadi kalau belum penuh ngga mau jalan apalagi di jam jam sewa, kan jam sewa itu harapan kita,” ungkapnya.

Bukan cuma itu, harga yang dipatok lebih murah ketimbang angkutan umum konvensional membuat para pengusaha angkutan umum konvensional dan pengemudinya mendesak agar PT. TNG bisa menerapkan non tunai agar angkutan umum dapat menjadi pilihan bagi masyarakat yang masih menggunakan uang tunai sebagai pembayaran.

“Ketegasan dari PT.TNG untuk memecat para pengemudi bus Tayo yang masih menerima ongkos secara tunai kami harapkan,” jelas Simanulang.

Baca Juga..!  Dandim 0506 Tangerang Ajak Publik Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan

Menanggapi hal itu, Wakil ketua DPRD Kota Tangerang H. Turidi Susanto mengungkapkan keluhan dan aspirasi yang disampaikan dinilai positif lantaran politisi Gerindra tersebut menilai diskusi panjang yang dilakukan hari ini telah menemui titik temu.
“Berkaitan dengan jam waktu dan anggaran kami dari DPRD akan mencoba memanggil PT TNG beserta dishub dan DPKAD selaku bagian keuangan untuk menanyakan apakah kita bisa menambah anggaran untuk memaksimalkan anggaran,” ungkap Turidi.

Menurutnya, hal tersebut dinilai perlu, lantaran pelayanan publik dalam hal ini transportasi angkutan umum memiliki urgensi secara keseluruhan, sehingga pemerintah kota Tangerang harus dapat dan dituntut bagaimana untuk memberikan pelayanan prima terhadap masyarakatnya.
“Saya kira anggaran yang dulu sempat terecofusing dengan adanya covid, saya kira anggaranya jika ada dan memungkinkan kita minta tambah sehingga jam operasionalnya bisa maksimal,” jelas dia.

Ia berharap kepada operator Bus Rapid Tangerang atau lebih dikenal dengan Tayo dapat lebih arief dan bijaksana dalam pelaksanaan dilapangan, dengan mempertimbangkan nasib para pemilik dan pengemudi angkutan umum B02.
“Temen Temen B02 juga ingin memberikan pelayanan juga kepada pelanggannya, saya kira itu yang harus diperhatikan,” ungkapnya

(AE)

Facebook Comments