LEBAK | BANTEN, suaramedia.id – Dinilai membandel, enam buah Sistem Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mini, ditutup pengoperasiannya oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lebak, Jum’at (7/8/2020).
Kepala Satuan Pol PP Kabupaten Lebak, Dartim mengatakan, penutupan enam titik SPBU tidak berijin tersebut, lantaran pihak pengusaha tidak mengindahkan peringatan dan teguran Satpol PP, guna segera melengkapi perijinan sesuai aturan.
“Sudah dua kali Kami memberikan surat teguran, agar mereka segera melengkapi ijin resmi sesuai aturan. Akan tetapi, mereka tetap membandel, ya terpaksa Kami hentikan dulu operasional usahanya,” kata Dartim.
Menurutnya, sejumlah titik lokasi SPBU mini yang ditutup tersebut, antara lain di Kecamatan Warunggunung, Kemudian di Cempa dan Aweh, Kecamatan Kalanganyar, serta didaerah Bojongleles, Kecamatan Cibadak.
Yang mana SPBU mini itu, justru dibangun lebih awal, dari perijinan yang telah ditetapkan Pemerintah Daerah, melalui Dinas Perijinan dan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPPMTSP) Lebak, selaku yang berwenang terkait hal ini.
Masih kata Dartim, pihaknya terpaksa melakukan penutupan, karena untuk kali kedua teguran dilakukan. Namun pihak pengusaha masih tidak mengindahkannya. Maka untuk yang ketiga kalinya, pihaknya terpaksa melakukan tindakan penyegelan SPBU Mini tersebut.
“Intinya, Kita hanya menjalankan perintah, SPBU mini tersebut, harus menghentikan aktifitas terlebih dahulu, sampai ada izin resmi yang dikeluarkan oleh DPMPTSP Lebak,” terang Dartim.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak, Yosep M Holis saat dihubungi suaramedia.id, dirinya membenarkan, jika sejumlah SBPBU mini tersebut ditutup Satpol PP Lebak.
“Saat ini SPBU mini yang belum berijin di Lebak ada 15 titik. Makanya, untuk tertib perijinan, bagi pengusaha terkait, yang belum menyelesaikan ijin usahanya, tapi sudah beroperasi ya pasti ditutup,” singkatnya.
Pewarta : (Ricky)
