suaramedia.id – Gelombang penolakan terhadap rencana bergabungnya Ketua Umum Projo, Budi Arie, ke Partai Gerindra terus bergulir. Kali ini, penolakan datang dari sejumlah pengurus daerah (DPC) Partai Gerindra yang meragukan loyalitas Budi Arie, bahkan menyinggung potensi masalah hukum yang mungkin membelit mantan Menkominfo tersebut.

Related Post
Penolakan keras ini muncul dari berbagai daerah. Ketua DPC Gerindra Gresik, Asluchul Alif, menegaskan bahwa Gerindra adalah wadah bagi kader pejuang rakyat, bukan tempat mencari jabatan. Senada, Ketua DPC Gerindra Kota Batu, Heli Suyanto, menyatakan partainya bukan tempat "berlindung". Sementara Ketua DPC Gerindra Tulungagung, Ahmad Baharudin, menilai Budi Arie hanya mencari "perlindungan" di Gerindra sebagai partainya presiden.

Ketua DPC Gerindra Sidoarjo, Mimik Idayana, bahkan secara terbuka meminta Prabowo Subianto untuk menolak Budi Arie, dengan alasan ideologi Gerindra yang nasionalis dan religius tidak cocok dengan sosok Budi Arie. Penolakan serupa juga datang dari Ketua DPC Gerindra Pati, Hardi, yang merasa partainya dibangun dengan susah payah, sehingga tidak pantas jika ada orang yang tiba-tiba masuk begitu saja.
Tak hanya di Jawa Timur, penolakan juga menggema di Sumatera Utara. Ketua DPD Gerindra Sumut, Ade Jona Prasetyo, menyatakan Budi Arie belum sesuai dengan garis perjuangan partai dan penolakan ini demi menjaga nama baik Prabowo. Menurutnya, pemberitaan negatif tentang Budi Arie dapat merusak citra partai. Ketua DPC Gerindra Pematangsiantar, Gusmiyadi, bahkan menduga Budi Arie hanya ingin berada di lingkaran kekuasaan Prabowo dan menghindari potensi masalah hukum.
Meskipun demikian, hingga berita ini diturunkan, Budi Arie belum memberikan tanggapan terkait penolakan ini. Sebelumnya, Budi Arie menyatakan akan ada gelombang besar anggota Projo yang akan bergabung ke Gerindra sebagai bentuk penguatan sistem presidensialisme di bawah Prabowo. Ia juga meyakini langkah ini akan memperkokoh kepemimpinan Prabowo.
Sekretaris Dewan Pembina Partai Gerindra, Ahmad Muzani, sebelumnya menyatakan Gerindra terbuka bagi siapa saja yang memenuhi syarat, termasuk Budi Arie. Namun, gelombang penolakan dari kader daerah ini menunjukkan bahwa jalan Budi Arie untuk bergabung dengan Gerindra tidak akan mudah.










Tinggalkan komentar