suaramedia.id – Jakarta – Pemerintah mengakui bahwa banyak kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) disebabkan oleh kelalaian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak mengikuti prosedur standar. Menteri Sekretaris Negara RI, Prasetyo Hadi, menyatakan hal ini di Monas, Jakarta, Minggu (5/10), menyoroti pentingnya evaluasi dan perbaikan dalam pelaksanaan program.

Related Post
Prasetyo Hadi menekankan bahwa data menunjukkan permasalahan muncul di lokasi-lokasi di mana prosedur tidak dijalankan dengan benar. Pemerintah berjanji akan terus memperbaiki kekurangan dan mengantisipasi potensi masalah dalam pelaksanaan MBG di masa depan.

Kasus keracunan akibat program MBG menjadi perhatian serius. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengungkapkan dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR bahwa sejak Januari 2025, tercatat 6.517 korban keracunan. Pulau Jawa menjadi wilayah dengan kasus terbanyak, yaitu 45 kasus.
Dadan Hindayana menjelaskan bahwa dari 75 kasus keracunan yang tercatat, terdapat 1.307 korban di Pulau Sumatera, 4.207 korban di Pulau Jawa, dan 1.003 korban di wilayah Indonesia bagian timur. Pemerintah berupaya untuk menindaklanjuti temuan ini dan memastikan pelaksanaan program MBG berjalan sesuai standar kesehatan dan keselamatan.
Tinggalkan komentar