suaramedia.id – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Abdul Mu’ti, memilih untuk tidak berkomentar terkait wacana pengiriman siswa nakal ke barak TNI/Polri yang dilontarkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. "Saya no komen," ujar Mendikbudristek singkat saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/4).

Related Post
Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengungkapkan rencana kontroversial tersebut. Ia berujar telah berdiskusi dengan berbagai pihak dan mendapat dukungan masyarakat untuk menempatkan siswa bermasalah di barak TNI/Polri guna menjalani program pendisiplinan. Mantan Bupati Purwakarta ini bahkan mengklaim banyak orang tua yang mengaku kewalahan mengasuh anak-anak mereka. Dedi menyatakan surat edaran (SE) terkait rencana tersebut telah disiapkan dan akan berlaku resmi mulai 2 Mei mendatang. "Hari ini kita sudah bikin surat edaran gubernur. Kepala sekolah sudah kita kumpulkan," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, meminta agar rencana tersebut dikaji secara mendalam. Politisi Gerindra ini mengaku belum menerima informasi lengkap terkait wacana tersebut dan berharap agar rencana ini dikaji matang sebelum diterapkan. "Saya belum secara lengkap membaca statement dari Gubernur Jawa Barat, tetapi mungkin hal-hal yang disampaikan perlu dikaji lebih dulu secara matang sebelum dilaksanakan," ungkap Dasco di Kompleks Parlemen, Rabu (30/4). Pernyataan Mendikbudristek yang memilih bungkam pun menambah polemik rencana kontroversial ini.










Tinggalkan komentar